Sebanyak 40.000 pekerja sosial keagamaan (Perkasa) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi peserta BP Jamsostek, Selasa (20/10/2020). (Foto: IST)

MANADO, iNews.id - Sebanyak 117.233 pekerja sosial keagamaan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah didaftarkan menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek). Jumlah ini termasuk dengan 40.000 peserta baru Program Perlindungan Pekerja Sosial Keagamaan (Perkasa) tersebut.

Kepala BPJamsostek Cabang Manado Hendrayanto mengatakan, kebijakan yang digulirkan sejak 2018 itu menjadi satu-satunya program yang melindungi para pekerja sosial keagamaan di Indonesia. Program Perkasa yang merupakan gagasan dan inovasi Gubernur Sulut Olly Dondokambey itu diawali dengan mendaftarkan 35.000 pekerja keagamaan sebagai peserta.

"Hasil inovasi tersebut telah mengukir prestasi rekor MURI,” ujar Hendrayanto di Manado, Selasa (20/10/2020).

Dia menjelaskan sampai tahun 2020, jumlah pekerja sosial keagamaan sudah mencapai 77.233 peserta. Jumlah ini kembali bertambah hari ini 40.000 sehingga totalnya mencapai 117.233 peserta.

Hendrayanto mengatakan, pihaknya bangga dengan program Perkasa yang merupakan satu-satunya program di Indonesia yang melindungi pekerja sosial keagamaan. Meskipun program seperti ini ada ada di daerah lain, hasilnya dinilai tidak sesignifikan di Sulut.

"Pak Olly Dondokambey tidak membatasi jumlah peserta yang siap diberikan perlindungan. Hal ini patut kami berikan apresiasi," katanya.

Hendrayanto mengatakan, sebagai peserta perlindungan BP Jamsostek, pekerja sosial keagamaan akan menerima sejumlah manfaat. Sebab, peserta secara langsung telah menjadi peserta jaminan kecelakaan kerja dan kematian.

Jika terjadi risiko meninggal dunia, BP Jamsostek akan menyerahkan santunan sebesar Rp42 juta. Ini membantu keluarga yang ditinggalkan. Selanjutnya, karena peserta sudah memasuki tahun yang ketiga, maka jika terjadi risiko meninggal, dua anak diberikan beasiswa pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi.

Dia berharap program Perkasa ini bisa disampaikan juga ke organisasi yang belum terlindungi. Melalui program Perkasa ini, pekerja akan bisa mendapatkan perlindungan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Provinsi Sulut Erny Tumundo mengatakan, tambahan peserta sebanyak 40.000 merupakan bentuk apresiasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut kepada para pekerja sosial keagamaan.

"Program Perkasa bagi pekerja sosial keagamaan ini sebagai bentuk apresiasi kepada tokoh agama yang ada di Sulut, yang menjangkau enam golongan agama yakni Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu, Buddha, Khonghucu serta berbagai denominasi gereja," ujarnya.

Program Perkasa telah memberi banyak manfaat bagi pekerja. Jumlah santunan yang diberikan sudah mencapai 227 orang dengan nominal Rp9 miliar. Dalam waktu dekat ini, santunan akan kembali disalurkan kepada 32 ahli waris.

"Program ini akan terus dilanjutkan karena Pak Olly Dondokambey melihat bahwa peran pekerja sosial keagamaan sangat membantu pemerintah," katanya.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network