MANADO, iNews.id - Sedikitnya 44 dokter di Sulawesi Utara (Sulut) terpapar Covid-19. Para tenaga kesehatan yang bekerja sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19 tak luput dari penularan virus tersebut.
"Kalau dokter, data sampai akhir Agustus ada 44 orang yang positif. Puji Tuhan tidak ada yang meninggal karena Covid-19,” ujar Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut Steaven Dandel, Senin (31/8/2020).
Data ini terhitung sejak kasus pertama Covid-19 di Bumi Nyiur Melambai yang tercatat terjadi pada pertengahan Maret 2020. Namun Dandel tidak menyebut jumlah tenaga kesehatan lain selain dokter yang turut terpapar virus corona.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Manado Ventje Kawengian menyampaikan duka mendalam dan merasa sedih serta prihatin karena dokter yang menangani pasien justru terpapar. Bahkan ada yang meninggal dunia karena melakukan pelayanan sebagai pahlawan kemanusiaan.
“Memang ini tidak terlepas dari sumpah jabatan. Apapun risiko yang akan didapat, kalau itu berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab, harus dijalani," ujar Ventje.
Kendati demikian, dokter spesialis penyakit dalam ini mengimbau kepada rekan sejawat, para dokter, khususnya yang berada di garda terdepan yang melayani pasien Covid-19 agar melakukan pencegahan awal, seperti langkah preventif.
"Faktor pencegahan itu sangat penting sekali. Jadi, bagi dokter-dokter jangan lupa alat perlindungan diri. APD juga kan itu ada dia punya tingkatan,” katanya.
Dia menuturkan, para dokter yang menangani pasien Covid-19 di IGD sangat berisiko tertular. Apalagi yang berada di ruang isolasi. Dia meminta agar para dokter bisa memakai APD level 3.
"Dia punya tingkatan-tingkatan yang memang harus dilindungi betul,” ucapnya.
Sebagai seorang dokter, sudah merupakan tugas dan tanggung jawab untuk berupaya seoptimal mungkin agar masyarakat atau pasien tertangani dan dapat sembuh.
“Pasien Sembuh, dokter aman. Itu yang menjadi target tujuan pelayanan,” ujarnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait