MANADO, iNews.id - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Utara menyebut, sebanyak 62 persen kasus corona di daerah tersebut ditemukan melalui pemeriksaan aktif di lapangan. Pengecekan ini dilakukan petugas terhadap keluarga dan orang dekat dari pasien yang sudah lebih dahulu terkonfirmasi positif Covid-19.
"Pola deteksi kini mulai bergeser. Kalau dulu kasus positif diperoleh dari hasil surveilens rumah sakit, yakni pasien dalam pengawasan (PDP) diperiksa swab kemudian ditemukan positif. Tapi beberapa bulan ini, sudah bergeser ke pemeriksaan lapangan," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulut Steaven di Manado, Minggu (7/6/2020).
Dia menjelaskan, penemuan kasus aktif di masyarakat ini dilakukan melalui pemeriksaan terhadap kontak erat risiko tinggi (KERT), orang dalam pemantauan serta screening rapid test.
"Kami hitung presentasinya hanya 38 persen kasus positif Covid-19 ditemukan lewat jalur surveilens rumah sakit dari hasil tes pasien dalam pengawasan," katanya.
Selebihnya, ditemukan melalui KERT (40 persen), orang dalam pemantauan (5 persen) dan kontribusi hasil screening rapid test reaktif yang dilanjutkan pemeriksaan swab dengan hasil positif (17 persen). Penelurusan dan pemeriksaan lapangan ini dilakukan petugas surveilens kabupaten dan kota, pelacakan rumah sakit, serta tim laboratorium provinsi.
Steaven optimistis, ketika kasus Covid-19 ditemukan sedini mungkin, akan mampu dilakukan pencegahan tersier level III.
"Langkah pencegahan dilakukan untuk menekan angka kematian karena mampu dideteksi awal sehingga komplikasi Covid-19 bisa dikurangi," ucapnya.
Dia menegaskan, gugus tugas akan mendorong pemeriksaan lapangan sehingga proporsi KERT ataupun ODP menjadi 80 persen. Namun untuk mencapai hal tersebut, memerlukan peran serta masyarakat. Terutama KERT dari pasien terkonfirmasi positif untuk berpartisipasi dalam tahap screening.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait