GORONTALO, iNews.id - Vaksin Covid-19 tiba di Bandara Djalaluddin Provinsi Gorontalo diangkut dengan menggunakan pesawat Garuda 642. Sebanyak 9.760 dosis vaksin langsung diangkut menggunakan mobil khusus berfasilitas pendingin dari bandara menuju Kantor Farmasi Provinsi Gorontalo.
“Alhamdulillah 9.760 vaksin hari ini tiba di Gorontalo dan Alhamdulillah juga persiapan penyimpanan dan lain-lain sudah mengikuti protap,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat menjemput langsung vaksin tersebut bersama Forkopimda Gorontalo, Kamis (7/1/2021).
Dia mengaku telah meninjau langsung. Kondisinya sudah sangat siap, listriknya memadai, pendinginnya juga cukup dan gudangnya bagus.
Rusli menambahkan rencananya pelaksanaan vaksin ini akan mulai dilaksanakan Rabu pekan depan, sesuai dengan intruksi pemerintah pusat. Di pusat, Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin ini.
“Kalau di daerah yang pertama adalah tenaga medis. Karena memang mereka adalah garda terdepan. Kemudian akan disusul oleh guru-guru, TNI-Polri. Saya juga sebagai gubernur dan rekan-rekan OPD, tentu saja akan disuntik vaksin ini. Disusul oleh seluruh masyarakat Gorontalo,” katanya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr Yana Suleman mengungkapkan, sesuai dengan kesepakatan awal vaksin untuk Gorontalo tahap pertama dikirim seluruhnya dengan jumlah 9.760 dosis.
Kepala RS Ainun ini juga memastikan, setibanya ditempat penyimpanan, vaksin Covid-19 ini akan diperiksa lagi secara teknis dan sampelnya.
“Sebanyak 9.760 vaksin Covid-19 ini adalah dosis yang pertama. Nanti akan ada lagi pengiriman kedua kali dari pusat. Jadi Insya Allah ini akan segera kami distribusikan di semua kabupaten/kota. Dan tentu saja ketika tiba di instalasi farmasi masih akan kita cek lagi. Untuk pengepakan, rantai dinginnya sudah dijamin oleh biofarma,” kata dr Yana.
Seperti diketahui penyuntikan perdana vaksin ini rencananya dilakukan serentak di 34 provinsi pada 13 Januari mendatang. Ada tiga kelompok yang akan mendapat vaksinasi perdana yakni pejabat pusat dan daerah, organisasi kesehatan serta tokoh agama.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait