GORONTALO, iNews.id - Ada banyak cerita unik saat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dijalankan pemerintah sejak Senin (6/1/2025). Satu di antaranya kisah menyayat hari dari seorang siswa sekolah dasar (SD) di Gorontalo yang viral di media sosial.
Video ini diunggah akun TikTok @Rasni Adam yang menarik perhatian netizen, Selasa (7/1/2025). Bahkan banyak netizen yang sedih dan menangis mendengar pengakuan siswa SD tersebut.
Rekaman video dimulai saat para murid bersiap makan gratis dari program Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di jam istirahat. Semua murid mulai makan namun ada seorang siswa laki-laki yang tampak hanya mengambil susu.
Dia lalu menutup nasi kotak dan tidak memakannya. Mengejutkannya, nasi kotak tersebut ternyata dia simpan untuk diberikan kepada ibunya di rumah.
"Silakan dimakan, kenapa tidak mau makan?," ujar perekam video dikutip Rabu (8/1/2025).
"Mau kasih makan mama," kata siswa SD tersebut.
"Kenapa mau kasih mama?," ucapnya lagi.
"Ya, di rumah tidak ada nasi," kata anak tersebut dengan lugu dan mata berbinar.
"Betul tidak ada nasi? Masya Allah, Tabarakallah," ucap perekam video.
Video tersebut memantik diskusi warganet di kolom komentar. Beberapa di antaranya berbagi pengalaman serupa dari nenek dan kakek, orang tua hingga diri mereka sendiri saat merasakan betapa sulitnya untuk mendapatkan makanan yang layak.
"Nangis gue tiap FYP. Inget dulu berangkat sekolah sering perut kosong. Soalnya, nenek belum beli beras, terus siang hari lapar, jadi kuli jastip teman beli jajanan biar dapat jajan," komentar akun @Nina.
"Makasih Pak Prabowo, masih banyak orang kelaparan di luar sana, makan gratis ini sangat membantu," tulis @Biroh.
"Dari program makan gratis secara tidak langsung kita bisa mendata orang-orang yang benar-benar tidak mampu dalam ekonomi," tulis @alfaresaanggriawan.
Diketahui, MBG ini dilaksanakan serentak di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi pada hari perdananya Senin (6/1/2025). Pemerintah menargetkan program MBG dapat menyentuh 3 juta penerima manfaat selama Januari hingga Maret 2025 yang terdiri atas balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait