Peternak babi di Minahasa terpaksa memotong dan menjual sendiri hewan ternaknya (Antara)

MINAHASA, iNews.id - Sejumlah peternak babi di Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kerugian akibat pandemi virus corona atau Covid-19. Mereka terpaksa menjual sendiri hewan ternaknya dengan harga murah agat tetap mendapatkan penghasilan.

"Kami lebih baik jual sendiri ternak kami. Tapi dengan kondisi harga lebih murah. Karena kondisi sekarang kami makin merugi," kata peternakan Babi di Langowan, Kabupaten Minahasa, Megin Rundungan, Rabu (15/4/2020).

Megin menambahkan penjualan daging babi turun drastis, dari sebelumnya Rp60.000 per kilogram, kini hanya Rp30.000 sampai Rp35.000 per kilogram.

"Kalau mau ditimbang hidup atau kotor, harga lebih murah lagi. Ditambah lagi tidak ada tukang potong yang membeli ke peternak," katanya.

Hal senada diungkapkan Marvel Pandaleke, peternak Babi di Kabupaten Minahasa Tenggara, yang juga mengeluh masih mahalnya biaya makanan pakan.

"Kami harus jual sendiri dengan harga di bawah. Itu pun hanya untuk menutupi biaya makanan yang kami harus keluarkan," kata Marvel.

Saat ini, kata Marvel, permintaan daging Babi sangat minim. Hal ini membuat para peternak sangat terpukul dengan kondisi yang terjadi.

"Kami juga akui masa-masa seperti sangat sulit. Hanya bisa berharap kondisi ini cepat berakhir. Jika masih seperti ini untuk waktu yang lama, maka kami pastinya akan merugi," katanya.


Editor : Nur Ichsan Yuniarto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network