MANADO, iNews.id - Pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi di Sulawesi Utara (Sulut) tercatat tumbuh sebesar 5,82 persen (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 25,31persen (yoy). Perlambatan investasi di Sulut terjadi pada sektor pemerintah maupun swasta.
"Kondisi ini diindikasikan oleh melambatnya tingkat realisasi belanja modal pada triwulan III 2021 dibandingkan triwulan sebelumnya," kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulut, Arbonas Hutabarat, Senin (8/11'2021).
Sedangkan investasi swasta terindikasikan turun sejalan dengan terkontraksinya kredit investasi proyek di Sulut sebesar 26,31 persen (yoy), melambat relatif signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 30,70 persen (yoy).
Arbonas Hutabarat menjelaskan ekspor Sulut juga masih tumbuh positif meski melambat. Ekspor Sulut tumbuh 10,28 perses (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 17,74 persen (yoy).
Perlambatan ekspor Sulut terutama terjadi pada komoditas ekspor luar negeri non minyak nabati. Volume ekspor Sulut non minyak nabati terkontraksi 33,11 persen (yoy) pada triwulan III 2021, lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Penurunan volume ekspor tersebut tidak lepas dari dampak gangguan logistik internasional yang menyebabkan kenaikan biaya logisitik," ucap Arbonas.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait