JAKARTA, iNews.id - Pendeta Yesaya Pariadji berpulang. Dia meninggal dalam usia 72 tahun, Kamis (5/5/2022). Kabar duka ini diunggah situs resmi Tiberias Ministry.
"Telah berpulang ke rumah Bapa di surga, Pendeta DR Yesaya Pariadji," tulis laman tersebut dikutip, Sabtu (7/5/2022).
Pendeta Yesaya Pariadji merupakan pendiri Gereja Tiberias Indonesia (GTI) atau Tiberias Ministry, salah satu Sinode Gereja Kristen Protestan di Indonesia. Salah satu ciri khas dari pelayanan gereja karismatik ini yakni pelayanan Kesembuhan Ilahi melalui perjamuan kudus dan minyak urapan.
Semasa hidup, Pariadji pernah bertugas di Istana Negara pada bagian kerumahtanggaan Presiden, yaitu Presiden Soekarno hingga Presiden Soeharto. Dia pun pernah menjadi pelayan di sebuah hotel bintang lima di New York.
Pendeta Yesaya Pariadji meninggalkan seorang istri yang juga seorang pendeta bernama Darniaty dan empat anak beserta empat orang cucu.
Dia awalnya mendirikan Gereja Tiberias Indonesia yang dimulai dari kebaktian perdana pada persekutuan doa tahun 1987. Awalnya ibadah berlangsung di kantor-kantor, restoran-restoran serta apotek yang dipelopori istrinya Pdt Darni Pariadji. Saat ini, Gereja Tiberias Indonesia memiliki cabang-cabang yang berada di 12 provinsi dan tiga negara.
Mendiang Pariadji juga mendirikan Sekolah Tinggi Teologia Tiberias dan Sekolah Alkitab Tiberias yang ada di Jakarta.
"Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka." Wahyu 14:13.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait