MINAHASA, iNews.id - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Mulyatno menghadiri kegiatan sarasehan penanganan permasalahan Danau Tondano secara komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Selasa (30/11/2021). Kapolda mengusulkan dengan melakukan pola kolaborasi penta helix atau multi pihak.
“Jadi pada prinsipnya kami menyarankan untuk dilakukan pola kolaborasi penta helix atau multi pihak, yaitu berkolaborasi dengan pemerintah, media, komunitas, bisnis, dan akademisi,” kata Irjen Pol Mulyatno.
Dicontohkan Irjen Pol Mulyatno, kolaborasi dengan komunitas atau masyarakat.
“Kita bisa memberdayakan dan menggerakkan masyarakat, supaya kita sama-sama untuk membangun Danau Tondano ini, dari yang memiliki beberapa permasalahan, menjadi berkah,” ujarnya.
Contoh lain, lanjut Irjen Pol Mulyatno, perlu adanya koordinasi dengan pelaku usaha, salah satunya secara industrial, juga melibatkan media untuk berperan dalam marketing system.
“Karena Danau Tondano ini sangat potensial. Kemudian kata kuncinya adalah political will, kebijakan pemerintah, dukungan anggaran, dan dukungan semua pihak,” ucap Irjen Pol Mulyatno.
Kegiatan sarasehan diinisiasi Kodam XIII/Merdeka, bertempat di Pendopo Benteng Moraya, Tondano, Kabupaten Minahasa.
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Wanti WF Mamahit dalam sambutannya mengatakan, Danau Tondano merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat Sulut, terlebih khusus warga Minahasa yang berada di sekitar Danau Tondano.
“Namun Danau Tondano yang kita banggakan bersama ini pun tidak bisa lepas dari belitan masalah yang sangat kompleks,” ujar Mayjen Mamahit.
Di antaranya, mulai dari ancaman pendangkalan dan tumbuh suburnya gulma, sampai tercemarnya air danau oleh berbagai aktivitas.
Yang menjadi dilema, lanjut Mayjen Mamahit, kerusakan ekosistem tersebut tidak bisa dihindari sepenuhnya, karena telah menjadi sumber kehidupan masyarakat secara turun temurun dan digunakan sebagai sumber daya ekonomi untuk menopang kehidupan masyarakat sekitarnya.
“Terkait untuk dapat bersama-sama memecahkan permasalahan Danau Tondano, bagaimanapun juga anak cucu kita jugalah yang akan menuai hasilnya. Apakah kita akan mewariskan bumi yang rusak dan sekarat atau bumi yang sehat dan hijau," ujarnya.
Harapannya, kata Mayjen Mamahit, sarasehan ini dapat menghasilkan ide dan gagasan terbaik demi kesejahteraan masyarakat Sulut.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait