Gangguan ginjal akut misterius. (Foto: celebrities.id/Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan kasus gangguan ginjal akut misterius bisa menjadi cerminan masih buruknya sistem kesehatan di Indonesia. Apalagi sudah 30 anak yang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

"Kasus kematian anak adalah indikator buruknya kesejahteraan, kemakmuran, dan kesehatan satu negara," kata Dicky Budiman pada MNC Portal, Senin (17/10/2022).

Selain itu, kematian anak juga indikator telatnya penanganan suatu penyakit di satu wilayah atau negara. "Karena telat terdeteksi, terdiagnosis, dan ditangani, makanya anak bahkan ibu hamil meninggal dunia," ujar dia.

Dia menyarankan beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah maupun pihak terkait kejadian meninggalnya sejumlah anak akibat gangguan ginjal akut ini.

Langkah pertama, yakni mencari tahu penyebab masalah. Ini juga telah dilakukan Kementerian Kesehatan dan beberapa ahli lainnya. Namun, memang data yang terkumpul belum bisa menentukan dengan pasti penyebab penyakit.

Mengaitkan Covid-19 dengan masalah ini, kata Dicky, juga tidak bisa dielakkan, karena kondisinya sekarang masih pandemi. Walaupun begitu, sejauh ini belum ditemukan adanya hubungan antara Covid-19 dan gangguan ginjal misterius ini.

"Sejauh ini kami bisa katakan bahwa tidak ada kaitan antara Covid-19 dengan gangguan ginjal akut. Tapi, kami pastikan pengetesan terkait Covid-19 dilakukan sesuai dengan standar kondisi pandemi," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, beberapa waktu lalu.

Berbeda dengan Kemenkes, Dicky masih menyoroti kemungkinan adanya hubungan antara Covid-19 dengan gangguan ginjal akut.

"Ada kemungkinan masalah ini dampak dari pandemi alias Long Covid-19. Tapi, kesimpulan itu tidak bisa ditegakkan hingga semua data terkumpul. Tapi artinya, jangan abaikan dampak Covid-19 pada masalah ini," ujar Dicky.

Pemerintah, sambung Dicky, mesti menganggap masalah ini serius. Status outbreak pun perlu diberikan karena telah menyebabkan kematian.

"Apabila ada kasus kematian anak di luar faktor umum tersebut, gagal ginjal akut harus menjadi kasus luar biasa (KLB) atau outbreak yang memerlukan penanganan dan respons serius," kata Dicky.

"Respon serius terkait masalah ini akan meminimalisir dampak buruk seperti peningkatan kematian pada anak yang tentu tidak diharapkan oleh semua pihak," tambahnya.

Sebagai informasi, penyebab paling umum kematian bayi atau anak karena gangguan ginjal akut adalah masalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) maupun gangguan saluran cerna yang menyebabkan diare parah.


Editor : Cahya Sumirat

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network