JAKARTA, iNews.id - Menko Polhukam Mahfud MD menilai Pemilu 2024 paling ideal digelar 15 Mei 2024. Menurut Mahfud, tanggal itu sangat rasional untuk diajukan ke KPU dan DPR.
"Sehingga yang tepat yang Mei itu. 15 Mei itu sangat rasional menurut pemerintah. Tapi nanti kita dengarkan yang dari KPU dan DPR seperti apa ya," kata Mahfud dalam keterangan video, Senin (27/9/2021).
Mahfud mengatakan, usulan KPU terkait tanggal Pemilu 2024 serentak digelar pada 21 Februari 2024 tidak efektif. Sebab, di tanggal tersebut banyak proses yang terlalu panjang, baik ke belakang maupun ke depan.
"Yang KPU usul sendiri di tanggal 21 Februari itu terlalu panjang ke belakang dan panjang ke depan," ujar Mahfud.
Proses panjang yang dimaksud Mahfud, alasan hitung-hitungan dimulainya tahapan Pemilu 2024 yang tertuang dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Berdasarkan aturan itu, perlu 20 bulan dalam menyiapkan segala tahapan sebelum pemilu terlaksana.
"Panjang ke belakang artinya kan tahapan Pemilu berlangsung 20 bulan. Jadi kalau mulai Februari (2024) berarti sudah mulai di tahun ini 20 bulannya, ke depannya, juga menjadi panjang dari Februari ke Oktober kok lama sekali menuju pelantikan presiden," kata Mahfud.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim mengungkap tanggal Pemilu dan Pilkada serentak di 2024 yang sudah disepakati pemerintah bersama pihak terkait.
Menurutnya, tim kerja bersama yang terdiri dari Komisi II DPR, KPU) Bawaslu, DKPP, Kemendagri, telah menyepakati tanggal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Namun diakui tanggal yang telah disepakati itu belum resmi ditetapkan.
"Pelaksanaan pemilu hari pemungutan suara 21 Februari 2024. Hari pemungutan Pemilihan Gubernur, Bupati, Wali Kota seluruh wilayah NKRI akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Itu agenda yang saya optimis dalam waktu dekat akan menjadi keputusan resmi, tidak berubah-ubah lagi apalagi tahunnya," ungkap Luqman Hakim.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait