MINSEL, iNews.id – Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) terjadi di Jalan Trans Sulawesi tepatnya di depan Masjid Desa Matani Satu, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan, pada Senin malam (15/03/2021). Kecelakaan yang berlangsung sekitar pukul 22.30 WITA itu menewaskan seorang balita.
Menurut Kanit Laka lantas Ipda Maxi Liuw, laka lantas melibatkan kendaraan roda empat jenis Toyota Kijang Innova warna hitam, nomor polisi DB 12 E Plat merah dan sepeda motor merek Yamaha Mio warna silver tanpa plat nomor polisi.
Kendaraan Toyota Innova dikemudikan oleh Armando Joan Leleng (27), warga Desa Paslaten, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan.
Sementara sepeda motor Yamaha Mio dikendarai oleh Putra Riski Peluele (26), warga Desa Matani Satu, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan.
Kejadian laka lantas bermula saat kendaraan sepeda motor Yamaha Mio yang dikendarai oleh Putra Riski Peluele membonceng Naufa Peluele (4) dan Naura Peluele (6) bergerak dari kanan masuk ke jalur kiri jalan arah Tumpaan menuju Matani.
Kendaraan yang mereka tumpangi seketika ditabrak dari belakang oleh kendaraan Toyota Kijang Innova.
“Kedua kendaraan, baik sepeda motor maupun Kijang Innova, bergerak searah yakni dari arah Tumpaan menuju Matani. Sepeda motor awalnya posisi sebelah kanan kemudian begerak masuk ke jalur kiri jalan dan ditabrak kendaraan Kijang yang melaju dibelakangnya,” katanya.
Pengendara sepeda motor dan penumpang 2 (dua) balita terlempar ke kanan jalan dari arah Tumpaan menuju Matani.
Akibat dari laka lantas tersebut pengendara kendaraan sepeda motor Yamaha Mio, Putra Riski Peluele dan penumpang Naura Peluele, mengalami luka berat.
Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Kalooran Amurang kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang, Manado. Sedangkan penumpang Naufa Peluele meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
“Kami telah melakukan olah TKP mengumpulkan bahan keterangan sejumlah saksi serta mengamankan pengemudi Kijang Innova serta barang bukti kedua kendaraan yang terlibat lakalantas,” ujar Ipda Maxi Liuw.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait