Ilustrasi Mapalus, Tradisi Gotong-royong Warga Minahasa yang Masih Lestari di Generasi Muda (Foto: iNews/Heri Purnomo)

MINAHASA, iNews.id - Budaya mapalus merupakan tradisi gotong-royong yang dilakukan masyarakat Minahasa. Bahkan tradisi konon bisa membangun karakter para generasi muda.

Dalam jurnal yang dibuat Reynaldo Joshua Salaki (Universitas Negeri Manado) dijelaskan, mapalus mengandung arti gotong-royong atau bekerja sama. 
Penerapan dalam kehidupan yakni mencakup semua pekerjaan, baik dalam kegiatan duka, pembangunan rumah hingga kegiatan produksi pertanian. 

Hasil penelitian penulis menyebutkan jika kegiatan mapalus sampai saat ini masih ada di masyarakat Suku Minahasa.

Dalam masyarakat Minahasa dikenal kaedah dasar kehidupan yang dilestarikan melalui nasehat/ petuah 5 Letek (Lima Kesetiaan), rinciannya;

1. Letek Wia Si Opo Empung (setia kepada Tuhan Yang Maha Esa).

2. Letek Wia Toktolan Um Banua (setia pada sendi-sendi dasar negeri antara lain Mapalus, dan dalam warga Indonesia yaitu setia pada Pancasila dan UUD 1945).

3. Letek Wia Se Ni Matu’a Wo Nuwu Tuah (setia pada leluhur dan pesan leluhur para leluhur).

4. Letek Wia Si Inak Wo Si Amak (setia pada ibu dan ayah).

5. Letek Wia Se Antang Um Banua , Wo Se Kupalus (setia pada pimpinan/atasan juga terhadap teman kerja).

Dalam buku karya J Turang (1989) dijelaskan jika mapalus merupakan sistem kehidupan. Oleh karena itu, zaman dulu mapalus sangat dihormati masyarakat Minahasa. Mapalus ditegaskan bukan sekedar “kerja sama” (cooperation).

Disebutkan jika ada lima azas dalam Mapalus yakni;

1. Azas religious
2. Azas kekeluargaan
3. Azas musyawarah dan mufakat
4. Azas kerja bersama
5. Azas persatuan dan kesatuan

Itu dia soal tradisi mapalus di masyarakat Minahasa.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network