LONDON, iNews.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Inggris, Sajid Javid menyebut vaksin yang ada sekarang mungkin kurang ampuh terhadap varian Covid-19 yang baru teridentifikasi. Apalagi virus Corona terus bermutasi dan menyebar.
“Yang kami tahu adalah, ada sejumlah besar mutasi, mungkin dua kali lipat jumlah mutasi yang kami lihat pada varian delta,” kata Javid kepada lembaga penyiaran Inggris, Kamis (25/11/2021) waktu setempat, dikutip kembali Reuters.
“Dan itu akan menunjukkan bahwa varian baru itu mungkin lebih menular dan vaksin saat ini yang kita miliki mungkin kurang efektif,” tuturnya.
Pemerintah Inggris menyatakan keprihatinannya atas kemunculan varian baru Covid-19 yang diidentifikasi menyebar di Afrika Selatan. Varian baru itu diduga membuat vaksin Corona menjadi kurang efektif dan membahayakan upaya negara-negara untuk memerangi pandemi.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyatakan, varian yang disebut B11529 itu memiliki protein lonjakan yang sangat berbeda dengan yang ada pada virus Corona asli yang menjadi dasar vaksin Covid-19.
“Ini adalah varian paling signifikan yang kami temui hingga saat ini dan penelitian mendesak sedang dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang penularan, tingkat keparahan, dan kerentanannya terhadap vaksin,” kata Kepala Eksekutif UKHSA, Jenny Harries.
Varian tersebut pertama kali diidentifikasi pada awal pekan ini. Inggris pun langsung mengambil langkah cepat, dengan memberlakukan pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan dan lima negara tetangganya, yaitu Namibia, Botswana, Zimbabwe, Lesotho and Eswatini.
Pembatasan perjalanan itu mulai berlaku pada pukul 12.00 waktu Inggris (19.00 WIB) Jumat (26/11/2021) ini.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait