GORONTALO, iNews.id – Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mendorong para santri untuk menjadi konten kreator Islami.
Menurut Sandi, santri modern, berintegritas dalam berkarya, dan berdaya kompetitif di industri kreatif dan digital sangat dibutuhkan di era digital namun harus tetap memegang prinsip nilai agama serta mengutamakan akhlakul karimah.
“Dengan harapan di masa depan para santri dapat menjadi produsen informasi, literasi, dalam muatan konten kreatif yang bernilai islami dan mengedukasi,” kata Sandi saat bersilaturahmi ke Ponpes Al Huda Gorontalo, Senin (24/6/2024).
Kedatangan Sandi ke ponpes tersebut merupakan rangkaian program santri digitalpreneur yang digagas Kemenparekraf.
Program tersebut menjadi wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri sebagai generasi milenial untuk menghadapi tantangan industri digital kreatif.
Tahun ini, Gorontalo terpilih menjadi salah satu kota yang masuk dalam program santri digitalpreur Indonesia 2024.
“Pada tahun ke-4 pelaksanaan santri digitalpreneur Indonesia 2024, Pondok Pesantren Al Huda Gorontalo yang berdiri sejak tahun 1984 menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tersebut,” kata Sandi.
Santri digitalpreneur Indonesia 2024 ini dilaksanakan di 10 kabupaten-kota yaitu, Gorontalo, Lombok Barat, Balikpapan, Sukabumi, Banyuwangi, Padang Panjang, Solo, Wajo, Gresik, dan Pekanbaru.
Di setiap kabupaten-kota ini akan menjaring 50 peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari bersama para pelatih profesional di bidang konten kreatif dan digitalisasi.
Setiap pesantren akan tergabung menjadi 1 kelompok beranggotakan 5 orang dan dimintakan untuk menghasilkan 1 konten, karya terbaik dari masing masing kota nantinya akan dipamerkan pada demo day di Jakarta.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait