JAYAPURA, iNews.id - Seorang nelayan terombang-ambing selama 45 hari di Samudra Pasifik hingga akhirnya ditemukan selamat setelah hanyut di tengah lautan lepas. Nelayan tersebut bernama Karles Rompas, warga Kota Manado, Sulawesi Utara.
Karles ditemukan dalam kondisi lemas namun masih hidup di atas rakit yang hanyut jauh dari perairan Manado. Dia dievakuasi oleh nelayan setempat sekitar 114 mil laut dari Kota Jayapura.
Peristiwa nelayan terombang-ambing 45 hari di Samudra Pasifik ini bermula saat tali pengikat rumpon atau pondok terapung yang dijaga Karles putus. Tali tersebut terlepas akibat terjangan angin kencang dan gelombang besar di laut.
Demi menyelamatkan diri dari risiko rakit terbalik, Karles terpaksa memotong sisa tali pengikat. Sejak saat itu dia pasrah terbawa arus hingga masuk ke wilayah Samudra Pasifik.
Selama 45 hari berada di tengah laut, Karles Rompas bertahan hidup dengan perbekalan terbatas. Dia mengandalkan stok beras milik perusahaan tempatnya bekerja serta ikan hasil tangkapan sendiri.
Dalam kondisi serba terbatas dan ketidakpastian, Karles terus berusaha bertahan. Doa menjadi satu-satunya kekuatan yang membuatnya tetap hidup hingga akhirnya ditemukan.
Penyelamatan bermula saat Buhari, nelayan asal Jayapura, melihat objek mencurigakan di tengah laut. Awalnya, objek tersebut dikira hanya tumpukan kayu besar yang hanyut.
Namun setelah didekati, objek itu ternyata sebuah rakit dengan seorang pria di atasnya. Karles ditemukan dalam kondisi sangat lemah dan langsung dievakuasi ke daratan.
Saat ini, Karles Rompas dalam kondisi kesehatan yang stabil. Ia tengah beristirahat di kediaman keluarga Buhari di Kota Jayapura.
Pihak perusahaan tempat Karles bekerja telah merespons kejadian tersebut. Kepulangan Karles ke Manado dijadwalkan pada Kamis melalui Bandara Sentani.
Kisah nelayan terombang-ambing 45 hari di Samudra Pasifik ini menjadi pengingat kerasnya kehidupan di laut. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya keselamatan dan kesiapsiagaan bagi para nelayan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait