Polisi India menangkap tujuh orang yang dengan sengaja menodai masjid. (Foto: freepressjournal.in)

NEW DELHI, iNews.id - Tujuh orang pelaku yang dengan sengaja menodai masjid ditangkap polisi India. Mereka melempar daging babi, surat berisi pelecehan umat muslim dan merobek teks buku Islam di tiga masjid yang berbeda. 

Insiden ini terjadi di Kota Ayodhya, tempat anggota  kelompok sayap kanan Hindu Yodha Sangathan berada. Para pelaku ditangkap pada Kamis (28/4/2022). 

Polisi di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, dalam sebuah pernyataan mengatakan, pelaku melakukan tindakan tak terpuji itu dalam upaya untuk memicu kekerasan komunal. Dalang konspirasi telah diidentifikasi sebagai Mahesh Mishra.

"Itu adalah upaya untuk menciptakan kekerasan komunal dan menghasut kerusuhan di Kota Ayodhya," kata pernyataan itu.

Pelaku melakukan tindakan adu dombanya di empat First Information Reports (FIR). Keempat lokasi yakni Masjid Taatshah Jama, Masjid Ghosiyana, Masjid Kashmiri Mohalla dan Kuil Gulab Shah Baba.

Penyelidikan polisi mengungkapkan, Mishra dan rekan dekatnya marah atas kekerasan komunal yang terjadi di daerah Jahangirpuri, New Delhi pada 16 April. Mereka pun ingin membalas dendam.

Inspektur Senior Polisi, Shailesh Pandey mengatakan, 11 orang terlibat dalam insiden masjid terbaru. Empat di antaranya melarikan diri.

Pernyataan polisi juga mengatakan, pelaku telah membeli topi tengkorak, dua salinan Al-Qur'an, daging babi dan alat tulis untuk menghasut kekerasan komunal.

"Pengadilan telah memberi arahan untuk mempertahankan status quo di situs tersebut," katanya.

Saluran televisi lokal menunjukkan sebuah bangunan yang menempel pada sebuah masjid dihancurkan di daerah tersebut.

Pada 16 April, beberapa orang, termasuk petugas polisi, terluka ketika bentrokan meletus di Jahangirpuri selama prosesi keagamaan Hindu. Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa menuduh umat Islam terlibat dalam pelemparan batu pada prosesi tersebut.

Sedikitnya 20 orang ditangkap menyusul kekerasan tersebut.

Menanggapi panggilan para pemimpin BJP di Korporasi Kota Delhi Utara, pihak berwenang memulai upaya pembongkaran "selektif" di wilayah tersebut. Buldoser menghancurkan serangkaian toko di pinggir jalan di wilayah Jahangirpuri yang mayoritas penduduknya Muslim.

Saat prosen berlangsung di hadapan pasukan besar polisi dan personel paramiliter, Mahkamah Agung India memerintahkan agar pembongkaran dihentikan.

India telah menyaksikan kampanye sistematis terhadap Muslim dalam beberapa bulan terakhir, dengan massa Hindu mengorganisir prosesi di daerah Muslim. Mereka mengacungkan pedang dan mengancam akan membunuh anggota masyarakat.

Namun, Perdana Menteri Narendra Modi tetap diam atas masalah ini. Sebanyak 108 mantan birokrat India minggu ini menulis surat kepada Modi untuk menyatakan keprihatinan atas “eskalasi kekerasan terhadap komunitas minoritas, khususnya Muslim di beberapa negara bagian. Hal itu menimbulkan ancaman bagi bangunan konstitusional karena pemerintah negara bagian tampaknya sepenuhnya terlibat.


Editor : Cahya Sumirat

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network