MANADO, iNews.id - Tingkat kesejahteraan petani Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami peningkatan di masa pandemi Covid-19. Hal ini tak lepas dari ajakan pemerintah dan pemuka agama untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga.
"Tingkat kesejahteraan petani tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) pada Mei 2020 yang naik 0,06 persen ke angka indeks 97,85 dibandingkan April 97,79," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Ateng Hartono di Manado, Kamis (4/6/2020).
Ateng mengatakan, membaiknya nilai NTP ini juga karena penurunan biaya pertanian atau indeks yang dibayar petani. Kendati secara bulanan indeks NTP naik, secara tahun kalender 2020 masih mengalami penurunan 0,70 persen. Sementara secara tahunan YoY (tahun ke tahun) menunjukan kenaikan 1,29 persen.
Namun Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) turun 1,06 persen dari 99,06 di April menjadi 98,01 di Mei. Perkembangan NTP Sulut hingga Mei 2020 masih berada di bawah 100. Keadaan ini menunjukkan daya beli petani secara umum belum membaik dibanding kondisi tahun 2018 (tahun dasar).
Hasil pemantauan harga komoditi di perdesaan, secara umum dapat digambarkan naiknya nilai NTP sebesar 0,06 persen dibantu penurunan indeks yang dibayar petani, khususnya pada harga-harga barang konsumsi rumah tangga yang mengalami deflasi 1,47 persen. Sementara indeks harga yang diterima petani secara umum mengalami penurunan hingga mencapai 1,05 persen.
NTP ini merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib) dan dinyatakan dalam persentase. NTP salah satu indikator untuk melihat daya beli petani, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani, baik untuk proses produksi maupun konsumsi rumah tangga petani.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait