MANADO, iNews.id - Gubernur Olly Dondokambey optimistis ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) tumbuh 6 persen di 2021. Dia mengacu, sejak 2016-2019 pertumbuhan ekonomi selalu berada di atas nasional dengan rata-rata 6 persen.
Kendati pada triwulan I tahun 2020 mengalami perlambatan dan triwulan II terkontraksi 3,89% akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Sulut masih di atas rata-rata nasional. Secara kumulatif pada semester I juga masih bertumbuh positif pada angka 0,38%.
“Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, tahun 2021 diharapkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara mencapai 4-6%. Inflasi dikendalikan pada angka 3%, tingkat kemiskinan kisaran 7-8%. Lalu angka pengangguran pada kisaran 6-7% dan IPM dapat dipertahankan pada angka 72,” ujar Olly dalam rapat paripurna penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA)-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Sulut TA 2021 di Kantor DPRD Sulut, Kamis (13/8/2020).
Menurutnya, dampak Covid-19 diperkirakan masih akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian, baik secara nasional maupun daerah di tahun 2021. Karena itu, pendapatan daerah, baik yang berasal dari dana transfer maupun pendapatan asli daerah (PAD) diperkirakan menurun dengan kondisi normal.
Salah satu langkah yang diupayakan yakni mencari sumber-sumber pendapatan baru, antara lain melalui kerja sama pemerintah daerah dengan badan usaha. Olly juga memastikan penyusunan KUA-PPAS 2021 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun depan merupakan tahun terakhir dari RPJMD 2016-2021 sehingga menjadi momen yang sangat strategis dalam pencapaian visi dan misi kami dalam periode ini,” katanya.
Terkait KUA-PPAS 2021 Provinsi Sulut, Olly memperkirakan tahun 2021 kondisi perekonomian daerah sudah mulai membaik dengan sektor pertanian, perikanan kelautan dan kehutanan tetap bertumbuh positif. Ketiga sektor ini diharapkan memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan struktur perekonomian daerah.
"Di samping itu sektor pariwisata juga akan terus digalakkan dengan membangun fasilitas sarana dan prasarana, mulai dari bandara, jalan dan jembatan akses penghubung objek-objek wisata serta persiapan pemberdayaan masyarakat lokal sekitar kawasan wisata,” ucapnya.
Olly menegaskan, UMKM dan IKM skala rumah tangga akan terus didorong untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya diharapkan berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi lokal.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait