GORONTALO, iNews.id – Kebijakan pemerintah meniadakan Pasar Senggol di Kota Gorontalo membuat sejumlah pedagang kecewa. Harapan pedagang mendulang rupiah di Pasar Senggol yang digelar pada pertengahan hingga akhir bulan Ramadan kandas.
"Sangat kecewa karena ini kedua kalinya pasar tidak digelar. Alasannya mencegah penularan Covid, tapi nyatanya pasar-pasar tradisional tetap jalan," ujar salah seorang pedagang Elon Karim di Kota Gorontalo, Kamis (29/4/2021).
Menurutnya Pasar Senggol adalah salah satu sumber pendapatannya di bulan Ramadan, dengan berjualan berbagai merek dan model jam tangan.
Selain itu, ia bersama kawannya yang lain berdagang sandal dengan harga yang lebih murah dibanding harga toko.
"Selisih dengan toko bisa sampai 50 ribu. Biasanya di penghujung bulan Ramadan omset akan semakin naik, karena pengunjung pasar semakin banyak," ujar pedagang lainnya Yusrin (43).
Ia mengaku hasil penjualan di Pasar Senggol biasanya digunakan sebagai modal usaha, selanjutnya dan untuk memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran.
Di pasar tersebut terdapat berbagai macam dagangan seperti pakaian, kue, sandal, perlatan rumah tangga, hingga sembako.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait