MANADO, iNews.id - Kantor Wilayah Otoritas Jasa dan Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (Sulutgomalut) mencatat jumlah realisasi penyaluran kredit yang ditempatkan di empat bank Himbara, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN sudah sebesar Rp261 miliar. Sebagian besar kredit disalurkan untuk debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan subsidi bunga yang diberikan sangat membantu di tengah pandemi Covid-19.
“Saat ini, bank milik pemerintah di Sulawesi Utara telah menyalurkan kredit sebesar Rp261 miliar untuk 2.635 rekening,” ujar Kepala Kantor Wilayah OJK Sulutgomalut Slamet Wibowo didampingi Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Ambrocius Lalopua di Manado, Rabu (26/8/2020).
Menurutnya, debitur dengan kredit di bawah Rp500 juta mendapat subsidi bunga enam persen untuk tiga bulan pertama. Kemudian bunga tiga persen untuk tiga bulan berikutnya.
"Untuk debitur dengan kredit di atas Rp500 juta, mendapat subsidi bunga tiga persen untuk tiga bulan pertama. Lalu bunga dua persen untuk tiga bulan selanjutnya,” kata Slamet
Slamet juga mendorong agar Industri Jasa Keuangan (IJK) di Sulut dapat segera merelisasikan subsidi bunga tersebut, yang menurutnya sangat bermanfaat.
Selain penyaluran kredit, OJK juga mencatat terdapat 45.062 debitur yang mendapat restrukturisasi kredit dengan nilai Rp5,073 triliun atau mencapai 98 persen.
Sementara untuk Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), total nasabah yang terdampak sebanyak 99.821 rekening dengan outstanding Rp3,5 triliun. Realisasi restrukturisasi sudah diberikan kepada 74.043 rekening dengan nilai Rp2,9 triliun. Secara total, debitur yang terdampak sebanyak 119.105 rekening dengan nilai Rp7,9 triliun.
“Jumlah debitur atau rekening yang terdampak Covid-19 memang lebih banyak di sektor IKNB dibanding perbankan. Sebagai contoh, untuk kredit satu sepeda motor saja sudah dihitung sebagai satu rekening,” katanya
Sementara untuk dana pihak ketiga (DPK) yang terdiri atas tabungan, giro, deposito tumbuh 3,50% dari Juni 2019 sejumlah 27,3 triliun ke Juni 2020 sebesar 28,3 triliun.
Untuk itu, Slamet tetap optimistis hingga akhir tahun industri keuangan, khususnya di Sulut akan terus tumbuh positif.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait