MANADO, iNews.id – Pantai Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) menjadi salah satu objek wisata utama masyarakat. Selain murah, pantai yang berjarak enam kilometer dari pusat kota itu menyajikan pemandangan indah dan tentunya deburan ombaknya.
Lokasi Pantai Malalayang itu berada persis di pinggir jalan raya. Jika sudah melewati Terminal Bus Malalayang, sudah bisa dilihat pemandangan sepanjang pantai berjejeran penjual segala rupa kuliner khas Manado.
Tinggal memilih, lokasi mana yang hendak dijadikan tempat nongkrong. Jika belum berencana menikmati penganan juga gak masalah. Ada tempat duduk yang telah disediakan, lagi-lagi bebas dan gratis.
“Sekitar 10 menitan lah dari pusat kota. Tidak jauh, kecuali dari Bandara Sam Ratulangi sekira 19 Km atau 45 menit sudah sampai,”kata Sultje, salah satu warga Manado, Minggu (1/11/2020).
Semua akses menuju ke lokasi yang dulu menjadi salah satu tempat paling banyak dikunjungi warga Manado itu memang paling mudah dan murah.
Tak perlu bayar masuk ke lokasi tersebut apalagi mengeluarkan biaya parkir dan lain-lain. Kecuali anda ingin merasakan sensasinya jajanan khas Manado dari pisang goreng, jagung rebus sampai bubur Manado sudah tentu harus siapkan rupiah.
“Tapi tenang saja, harganya terjangkau kok. Kebersihannya juga terjaga. Pokoknya enak lah untuk nongkrong, ngopi sambil ngobrol bersama teman,”kata Maritje.
Menurut Maritje, Pantai Malalayang ini di masanya dulu, menjadi satu-satunya tempat wisata rakyat yang murah meriah, karena aksesnya dekat dan mudah ditempuh dari pusat kota. Meski sudah banyak destinasi wisata baru di Manado, tetap saja pantai ini selalu padat.
Beberapa tempat makan juga dibangun dengan rapih oleh pemerintah Kota Manado, sejak lama tak ada kesan kumuh.
“Semoga tetap dijaga keindahan, kebersihan dan kenyamanannya untuk para pengunjung. Pokoknya lebih cantiklah menyesuaikan perkembangan,” ucapnya.
Sejak lama, salah satu tempat wisata yang menjadi primadona warga di Kota Manado ini memang tak pernah sepi.
Duduk menghadap pantai, menikmati suara ombak dan lembutnya angin makin lengkap jika sembari menyantap pisang goreng goroho dengan sambal roanya.
“Coba rasakan betapa tenangnya di sini. Sambil menikmati pisang goreng dan sambal roa. Wah gak bakalan kecewa deh,” ucap Fatmawati, pengunjung lainnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait