Menteri BUMN, Erick Thohir.(Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Isu reshuffle kabinet terus begulir kuat. Meski begitu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menanggapi santai saja terkait isu reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Erick, jabatan menteri adalah pembantu Presiden. Karena itu, dirinya mengaku siap diangkat dan siap dicopot oleh Kepala Negara. 

"Tentu sebagai pembantu presiden saya siap diangkat, saya siap dicopot atau di-reshuffle, itu hak prerogatif Presiden," ujar Erick, Jumat (16/4/2021). 

Erick menambahkan, langkah reshuffle yang dilakukan Presiden Jokowi, pasti didasari pertimbangan yang matang. Khususnya, terkait dengan kinerja Kementerian dan Lembaga (K/L) selama satu tahun Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju. 

"Kenapa Presiden melakukan hal itu? Bukan karena kemauan Presiden sendiri, tapi tentu kebaikan untuk rakyatnya, supaya di masa pemerintahan ini, penugasan-penugasan yang dilakukan itu harus ada hasilnya untuk rakyat itu sendiri," kata mantan bos Inter Milan tersebut. 

Erick juga paham terkait reshuffle. Hal ini sama halnya dengan pemilihan jajaran dewan komisaris dan direksi di perusahaan-perusahaan pelat merah.

Jika Key Performance Indicators (KPI) manajemen berjalan baik, maka hal itu seyogyanya dipertahankan, sebaliknya jika KPI tidak maksimal, maka manajemen harus digantikan. 

"Percayalah ketika saya percayai ketika direksi dan komisaris bukan karena suka dan tidak suka, tapi justru kita memberi kesempatan kita sama-sama lakukan secara transparan, tentu KPI-nya itu," katanya.


Editor : Cahya Sumirat

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network