BONE BOLANGO, iNews.id – Kabupaten Bone Bolango masih dihantui persoalan stunting. Masalah tersebut belum juga menemui titik keluar padahal dana untuk mengatasi masalah tersebut cukup besar.
Hal ini membuat Wakil Bupati BoneBolango, Merlan S. Uloli geram. Dengan nada lantang ia meminta persoalan stunting ini harus dikeroyok secara bersama.
“Semua daerah yang berhasil menurunkan stunting itu atas kerja sama semua pihak bukan hanya dinas kesehatan saja. Jangan semua OPD diajak berdebat data, pasti akan sakit kepala.Jangan hanya dari ruang rapat sampai hotel bicara aksi terus orang stuntingnya tidak kelihatan,” tegas Wabup Merlan S. Uloli saat Rapat Koordinasi Pecepatan Penurunan Stunting di Aula Tolopani Bappeda Litbang Bone Bolango, Senin (6/3/2023).
Data stunting di daerah tersebut hingga saat ini belum ada yang riil bahkan terus dipertanyakan oleh Bupati Hamim Pou hingga Wakil Bupati, Merlan S Uloli.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk menekan angka stunting yang berdasarkan rilis Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) saat ini berada di angka 22,3 persen.
Mulai dari rembuk stunting yang dilaksanakan di hotel yang mewah bahkan best practice di sejumlah daerah baik di dalam Provinsi Gorontalo hingga luar daerah.
Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya menghabiskan anggaran yang besar namun hasilnya hingga sekarang masih nihil atau belum nampak.
Menurut Ketua Percepatan Penurunan Stunting di Bone Bolango itu, di daerah tersebut para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) belum bersatu dan mempunyai konsep dalam menurunkan angka stunting serta hanya habis energi dan biaya pada rembuk stunting yang dilaksanakan di hotel dengan biaya yang mahal.
“Jadi sekarang kita akan bagi yang urus data, program, mitra kerja dan sponsor agar tidak sekadar menggugurkan kewajiban,” ucap Merlan.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait