Permintaan air kelapa di  pasar ekspor cukup menjanjikan. Ini merupakan peluang besar bagi petani dan eksportir kelapa di Sulut. (Foto: Istimewa)

MANADO, iNews.id - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado, Sulawesi Utara (Sulut) kembali mensertifikasi 22,5 ton produk  air kelapa ke Singapura. Ini merupakan kegiatan ekspor Sulut di penghujung tahun 2020.

Salah satu produk unggulan ekspor Sulut dengan nilai ekonomi mencapai Rp541,9 juta ini diberangkatkan dari Pelabuhan Bitung, Sabtu (26/12/2020).

"Layanan pada proses bisnis ekspor ini adalah bagian dari tugas kami yang tetap berjalan seperti biasa sepanjang liburan Nataru," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/12/2020).

Menurutnya, awalnya isi dari buah kelapa ini menjadi limbah di sejumlah pabrik olahan kelapa. Namun dengan adanya teknologi pangan, komoditas ini dapat dijadikan bahan dasar olahan makanan dan minuman yang tidak hanya disukai pasar domestik namun juga dapat menembus pasar ekspor.

Sementara itu, Kepala Operasional Pabrik PT Sasa Inti, Ardhyan Herdyanto, selaku eksportir menyebutkan, permintaan air kelapa di pasar ekspor cukup menjanjikan. Selain menjadi bahan minuman langsung, juga dijadikan bahan olahan makanan dan minuman.

Sulut menjadi lokasi strategis bagi usahanya karena memiliki banyak petani kelapa dengan hasil produksi yang berlimpah dan berkualitas.

Sebagai informasi, Karantina Pertanian Manado selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di Provinsi Sulut bersama-sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Sulut, instansi terkait dan pelaku usaha menggalang sinergistas. Salah satunya dengan mendorong para pelaku usaha di Sulut untuk lebih fokus mengembangkan ekspor produk turunan agar memiliki nilai tambah. 

Dengan membina para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), air kelapa tersebut diolah menjadi Nata de Coco dan berbagai jenis produk lainnya. Selanjutnya dilakukan bimbingan teknis persyaratan ekspor hingga promosi kesejumlah negara tujuan ekspor, khususnya di benua Eropa yang menurut data pada sistem perkarantinaan, IQFAST merupakan pasar ekspor yang besar bagi produk ini.

Di tempat terpisah, Kepala Barantan, Ali Jamil menyampaikan, ke depan Indonesia sebagai produsen kelapa, berpeluang besar menguasai pasar ekspor produk olahan kelapa. Maka dari itu ekspor produk dalam bentuk olahan menjadi pilihan terbaik dan pihaknya berharap ekspor produk olahan kelapa semacam itu dapat terus didorong guna meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sekaligus menambah devisa bagi negara.

"Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red). Fasilitasi  berupa deregulasi dan penyediaan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) juga telah disiapkan. Mari kita manfaatkan untuk mendorong nilai ekspor pertanian," ucap Jamil.


Editor : Cahya Sumirat

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network