MANADO, iNews.id - Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor air kelapa ke negara Vietnam sebanyak 22,5 ton dengan nilai Rp786,56 juta. Vietnam merupakan pasar baru ekspor air kelapa yang berhasil ditembus, setelah sebelumnya sudah mengekspor air kelapa ke Singapura.
"Ekspor air kelapa ini patut diapresiasi karena berhasil mengangkat nilai komoditas sampingan yang sebagian besar di Sulut masih menjadi limbah," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado Donni Muksydayan Saragih, di Manado, Selasa (8/6/2021).
Ekspor air kelapa ini dilakukan oleh PT Sasa Inti yang berhasil mengantongi 'Phytosanitary Sertificate' dari Karantina Pertanian Manado, dan resmi diberangkatkan melalui pelabuhan Laut Bitung menuju Vietnam.
Berdasarkan data IQFAST Barantan, komoditas air kelapa yang berhasil diekspor sepanjang 2021 yakni berjumlah 63.602 kilogram dengan nilai mencapai Rp1.970.213.088 atau terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya dengan priode yang sama hanya Rp1.246.041.752.
Berbagai produk turunan kelapa kini menjadi fokus utama yang didorong menjadi komoditas ekspor dan komoditas sabut kelapa dan ampasnya (Cocopeat) juga sudah berhasil diekspor.
"Kita harapkan volumenya terus meningkat mengingat potensi market besar selain bahan baku juga melimpah. Potensi ini merupakan anugrah terbaik dari surga tropis di daratan Nyiur Malambai yang perlu kita manfaatkan," jelas Donni.
Staf Quality Control PT.Sasa Inti, Rohmah, mengatakan, di Vietnam air kelapa ini diproduksi menjadi aneka produk minuman.
"Lebih detailnya lagi apakah di aplikasikan ke produk selain minuman kami belum tahu," ujar Rohmah.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait