Ilustrasi hotel. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Tingkat hunian kamar hotel pada Maret 2020 rata-rata 32,24 persen atau turun dibandingkan Februari 2020 sebesar 49,22 persen dan Maret 2019 yang mencapai 52,88 persen. Kondisi ini terimbas dari dampak wabah virus corona (Covid-19) yang menekan pariwisata, khususnya untuk Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang mengandalkan sektor jasa.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, penurunan tingkat hunian kamar tersebut akibat anjloknya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Pada Maret 2020, jumlah kunjungan wisman turun 45,5 persen menjadi 470.900.

"Penurunan wisman yang tajam dan bisa diduga terdampak dalam terhadap sektor pendukung pariwisata seperti tingkat hunian kamar hotel kemudian sektor transportasi, industri ekonomi kreatif, perdagangan dan sebagainya," ujarnya, Senin (4/5/2020).

Jika dilihat dari porsi penurunannya, Sulut mencatat penurunan tertinggi sebesar 32,6 poin menjadi 33,1 persen. Diikuti, Bali yang turun 30 poin menjadi 25,4 persen.

Seluruh hotel berbintang dari bintang dari satu hingga lima turun merata. Penurunan yang paling signifikan terjadi pada hotel berbintang lima sebesar 26,7 poin menjadi 25,7 persen.

Kendati demikian, rata-rata lama menginap tamu hotel naik 0,02 poin menjadi 1,83 hari. Di Bali, tamu hotel paling lama menginap 2,8 hari diikuti Jakarta 2,38 hari dan Sulawesi Barat 2,36 hari.

"Jadi ini menunjukkan wisman berpengaruh pada tingkat penghunian kamar," ujar Suhariyanto.

Dia menambahkan, tingkat hunian kamar terendah terjadi Bangka Belitung yang sebesar 18,9 persen. Selain itu, tingkat hunian hotel di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga tinggal 19 persen.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network