MANADO, iNews.id - Pesta Pernikahan yang berujung duka di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) masih menyisakan misteri. Namun perlahan, titik terang motif calon pengantin pria Gerald Farlen Suatan (30) atau akrab disapa Alen melompat dari lantai 7 hotel mulai terkuak.
Hal ini terungkap dalam rekaman video yang beredar di medsos dalam rumah duka. Sang ibu tampak menangis tak kuasa menahan kesedihan di samping jenazah anaknya.
Dia dengan terbata-bata mengungkapkan pembicaraan terakhirnya bersama Alen. Ketika itu, sang anak bertanya tentang beberapa anggota keluarga yang belum juga datang padahal acara pernikahan segera dilangsungkan.
"Kita bilang so di perjalanan (saya bilang sudah dalam perjalanan)," ucap ibu Alen dalam video tersebut.
Namun sepertinya Alen tidak percaya dengan kata-kata dari ibunya. Dia kembali bertanya tentang keluarganya yang belum datang, sedangkan dari pihak mempelai perempuan telah hadir.
"Ma, so dari tadi satu jam lalu bilang dalam perjalanan, sampe skarang belum sampe-sampe, parampuang pe orang tua so ada, kita malu ma, kita pe keluarga nyanda ada cuma mama. (Ma, sudah dari tadi satu jam lalu bilang dalam perjalanan, sampai sekarang belum sampai-sampai. Keluarga perempuan sudah sudah ada, saya malu Ma, keluarga saya tidak ada hanya Mama," ucapnya.
Seusai mengucapkan hal itu, Alen kemudian langsung masuk ke dalam kamar. Beberapa menit kemudian dia mendapat kabar kalau Alen sudah jatuh.
"Masa ngana mo ambil keputusan bagini cuma ngana malo deng kecewa Alen. Sekarang ngana pe pertanyaan mama mo jawab Alen, ngana cuma malo dan kecewa dorang terlambat datang Alen. Ngana harusnya berpikir Alen, ngana inga kasiang ngana masih ada ade Alen. (Mengapa kamu ambil keputusan begini cuma karena malu dan kecewa Alen. Sekarang pertanyaan kamu Mama jawab Alen, kamu cuma malu dan kecewa mereka terlambat datang Alen. Kamu seharusnya berpikir Alen, kamu harusnya ingat kasihan kalau kamu masih punya adik Alen)," ucap sang Ibu berurai air mata di samping peti mati anaknya.
Kapolsek Wenang AKP Emilda Sonu saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia (MPI) terkait motif dari kejadian tersebut enggan memberikan komentar lebih.
"Motif intern keluarga. Karena ini intern keluarga, alangkah baiknya langsung bicara dengan keluarga," kata AKP Emilda Sonu kepada MPI, Senin (31/5/2021).
Sementara sang istri, Meiskewaty meyakini peristiwa yang terjadi Jumat lalu di luar kendali sang suami. Dia juga meyakini kejadian itu bukan karena keinginan GFS. Sebab, dia dan GFS telah berjuang bersama untuk mempersiapkan segalanya demi pernikahan tersebut.
"Bagiku apa yang terjadi di luar kendalimu, itu BUKAN MAUmu karena kita berjuang bersama untuk mempersiapkan segalanya," kata Meiskewaty dalam postingan di akun Facebook milik sang suami, Senin (31/5/2021).
Meiskewaty turut mem-posting beberapa foto kenangan indahnya bersama GFS semasa hidup. Dia mengakui merasakan sakit setelah kematian GFS. Namun, dia menyerahkan sepenuhnya yang terjadi kepada Yang Maha Kuasa.
"Sakit sekali dengan situasi ini. Semua yang terjadi kuserahkan kepada Bapa di sorga, hanya Engkau yang tahu segalanya. Dengan iman kukatakan, sampai bertemu di rumah Bapa," tuturnya.
Perempuan ini juga menyampaikan pujian kepada GFS yang telah mengajarinya mencintai dan bertahan dalam situasi apa pun.
Diketahui GFS menjadi viral usai ditemukan tewas melompat dari dari kamar 710 lantai tujuh hotel tersebut. Dari keterangan UGD RS Siloam, korban sudah dalam keadaan meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Dari pemeriksaan, GFS meninggal dunia dengan kondisi luka robek di bagian kepala sebelah kiri, luka di bagian dada dan patah tulang di bahu kiri.
GFS melompat dengan masih menggunakan baju pengantin lengkap. Dia dan Meikewaty baru saja menyelesaikan ibadah peneguhan dan pemberkatan nikah.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait