MANADO, iNews.id - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan langkah antisipasi peningkatan harga komoditas inflasi jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Lebaran atau Idul Fitri 2022 di Sulawesi Utara (Sulut). Pantauan harga dan pasokan bahan pokok dilakukan secara rutin.
"Langkah konkret Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik pada tingkat Provinsi Sulawesi Utara ataupun kabupaten/kota pada bulan April 2022 menjadi penting untuk dilaksanakan, terutama memastikan bahwa inflasi tetap pada rentang sasarannya," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) Arbonas Hutabarat, di Manado, Selasa (19/4/2022).
Persiapan TPID dalam memasuki periode HBKN telah dimulai dari bulan Maret 2022 melalui High Level Meeting TPID Kotamobagu, TPID Bolaang Mongondow Utara, TPID Bolaang Mongondow, TPID Manado, dan Rapat Koordinasi TPID Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua yang dihadiri oleh TPID Provinsi Sulut.
Adapun untuk mengantisipasi lonjakan harga pada periode HBKN Idul Fitri 2022, TPID akan melakukan pemantauan harga rutin, pemantauan pasokan, dan operasi pasar untuk komoditas penyumbang inflasi apabila diperlukan.
Sementara TPID Provinsi Sulut melalui Rakorwil TPID juga akan memperkuat proses Kerja sama Antar Daerah (KAD) untuk memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga di masyarakat.
Salah satu strategi ketersediaan pasokan dilakukan TPID Kota Tomohon melalui dinas ertanian dan disperindag serta pelaku usaha dengan melaksanakan KAD untuk komoditas beras dengan Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah pada tanggal 28 Maret 2022.
Lebih lanjut, seluruh TPID provinsi dan kabupaten/kota juga secara rutin akan mensosialisasikan himbauan bijak berbelanja bagi masyarakat, sehingga menghindari "panic buying" dan penimbunan barang yang akan berdampak pada peningkatan harga yang tidak wajar.
"Melalui pelaksanaan program-program tersebut, secara keseluruhan tahun, inflasi Sulut diharapkan dapat terkendali pada rentang sasaran 3±1 persen," katanya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait