KOLAKA UTARA, iNews.id - Rekaman video aspal jalan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) mudah dikelupas menggunakan tangan viral di media sosial. Hal ini ramai menjadi sorotan publik karena kondisi aspalnya yang masih baru namun mudah rontok.
Video tersebut terbagi menjadi dua potongan masing-masing berdurasi 53 detik dan 1.5 detik. Tampak dalam rekaman aspal yang baru dikerjakan mudah dikelupas dan penggalan lainnya menyebutkan jika hamparan itu terasa lunak saat diinjak.
Menanggapi hal, Ketua DPRD Kolut Buhari membenarkan jika rekaman video yang beredar merupakan proyek peningkatan jalan tahun ini menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp24.161.036.000. Dia mengaku prihatin karena dinilai pengerjaannya asal-asalan dan tidak sesuai standar serta kualitas yang diharapkan.
"Dikerjakan oleh perusahaan yang sebelumnya telah di-blacklist karena kasus yang sama. Entah siapa pelaku dan yang bermain dibalik pengaspalan yang jauh dari bestek ini," ujar Buhari, Selasa (24/10/2023).
Perusahaan yang dimaksud Buhari yakni PT Sumber Sarana Mas Abadi (PT SSMB) sebagai Kontraktor Pelaksana. Hasil pengecekan dilakukan di lapangan oleh jajarannya memastikan jika proyek tersebut tidak sesuai bestek.
"Jauh dari bestek. Kalau dilihat hasilnya di lapangan jangka enam bulan saja ini sudah hancur," katanya.
Tidak hanya itu, pengerjaannya juga dinilai lamban dan baru menyelesaikan sekitar 1,1 kilometer dari 11 km yang harus diselesaikan. Padahal kata dia, waktu pengerjaan sisa 70 hari.
"Rekan Komisi III telah turun ke lapangan lagi mengecek. Kami akan rekomendasikan hasil pengerjaan ini ke pihak Balai Pemprov Sultra agar ditindaklanjuti," ucapnya.
Sementara itu, Kadis PUPR Kolut Mukramin mengatakan, pihaknya belum melakukan Monitoring dan Evaluasi (M&E) ke lapangan.
"Rencana besok (monitoring). Kami baru sebatas koordinasi terkait kondisi ini ke pihak balai karena ini kewenangan mereka," katanya.
Dirangkum iNews, aspal jalan dalam rekaman video merupakan proyek peningkatan Jalan Lelewawo-Porehu dan Bangsala-Ponggi 2023. Proyek tersebut mulai digarap sejak 24 Juli lalu dengan masa kerja 159 hari.
Proyek peningkatan jalan daerah tersebut didanai menggunakan APBN yang digarap melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional, Satker Wilayah I Sultra. Adapun Konsultan Supervisinya yakni PT Arci Pratama Konsultan (APK).
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait