JENEWA, iNews.id - Penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron begitu cepat. Hingga Rabu (1/12/2021) malam sudah dikonfirmasi oleh 26 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Virus corona varian Omicron pertama kali dilaporkan Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, varian ini telah menyebar luas meskipun masih harus dipelajari lebih dalam karena tergolong baru. Namun ditegaskan belum ada indikasi vaksin Covid-19 yang ada tak mampu mencegah kasus kematian melawan berbagai varian.
Badan PBB itu memperbarui jumlah negara yang melaporkan kasus Omicron dengan menyebut 23 sebelum menambahkan Amerika Serikat pada Rabu malam. Namun ada perkembangan terbaru di mana Korea Selatan dan Uni Emirat Arab juga melaporkan kasus ini.
Berikut daftar negara dan wilayah yang melaporkan kasus Omicron (berdasarkan abjad):
1. Afrika Selatan
2. Amerika Serikat
3. Arab Saudi
4. Australia
5. Austria
6. Belanda
7. Belgia
8. Botswana
9. Brasil
10. Denmark
11. Hong Kong
12. Inggris Raya
13. Israel
14. Italia
15. Jepang
16. Jerman
17. Kanada
18. Korea Selatan
19. Nigeria
20. Norwegia
21. Portugal
22. Prancis
23. Republik Ceko
24. Spanyol
25. Swedia
26. Uni Emirat Arab
Berbicara pada konferensi pers di Jenewa, Swiss, kepala teknis program darurat Covid-19 WHO Maria van Kerkhove mengatakan, para ilmuwan berharap mengetahui lebih banyak tentang seberapa cepat Omicron menyebar dan seberapa parah dampaknya. Meskipun di fase awal beberapa indikasi pasien mengalami gejala ringan.
"Kami berharap punya lebih banyak informasi tentang penularan ini dalam beberapa hari, tidak harus berpekan-pekan, beberapa hari ini dalam hal profil keparahan," ujarnya.
Omicron yang telah dinyatakan sebagai varian yang menjadi 'perhatian' pekan lalu oleh WHO dengan cepat menjadi kekhawatiran global di tengah spekulasi varian ini bisa membobol sistem kekebalan tubuh dibandingkan varian Delta.
Dia menegaskan sampai saat ini tidak ada indikasi menunjukkan vaksin yang ada tidak ampuh atau berkurang kemanjurannya melawan Omicron.
Lebih lanjut Van Kerkhove memuji Afrika Selatan karena transparan serta mau berbagi data, tidak hanya berbagi informasi, tetapi juga sampel.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait