GORONTALO, iNews.id - Kepolisian Daerah Gorontalo menggelar doa bersama lintas agama di penghujung tahun 2022. Kegiatan doa bersama tersebut dalam rangka mewujudkan kerukunan antarumat beragama.
"Kegiatan yang kita laksanakan ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas nikmat yang telah diberikan serta menjadi momentum untuk introspeksi diri terhadap upaya–upaya yang telah dilakukan Polda Gorontalo selama satu tahun terakhir," ucap Kapolda Irjen Pol Helmy Santika saat mengawali sambutannya, Selasa (27/12/2022).
Dengan demikian kata Kapolda, ke depan dapat memperbaiki diri dan memiliki persiapan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Di tahun 2022 ini, menurut Helmy, Bangsa Indonesia telah melalui begitu banyak cobaan yang datang silih berganti mulai dari pandemi covid-19, bencana alam serta ujian terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.
Ancaman persatuan seperti kelompok kekerasan bersenjata di Papua dan adanya upaya radikalisme serta terorisme sehingga menjadi perhatian masyarakat serta berbagai kejadian lainnya yang telah memengaruhi sendi–sendi kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kapolda juga menambahkan, jika perayaan Nataru kali ini berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya.
“Pemerintah telah memberikan pelonggaran terhadap aktivitas serta mobilisasi masayarakat sehingga berpotensi terhadap peningkatan terjadinya gangguan, olehnya Polda Gorontalo harus siap menghadapi tantangan tersebut dengan memberikan pelayanan prima kepada masayarakat serta meyakinkan bahwa aktivitasnya akan berjalan dengan baik,” ujar Helmy.
Pernyataan Kapolda mendapat respons positif dari Ketua FKUB Provinsi Gorontalo, KH Abdul Rasyid Kamaru. Tokoh agama terpandang di Gorontalo itu memberikan apresiasi yang cukup tinggi atas pelaksanaan kegiatan doa bersama lintas agama yang digagas oleh Polda Gorontalo.
Ia juga mengatakan, jika negara Indonesia tergolong aman dan kondusif karena didasari oleh empat faktor yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
“Saya mewakili FKUB mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam rangka menjaga kerukunan antarumat beragama," ujarnya.
Hal senada pula disampaikan oleh lima perwakilan tokoh lintas agama masing-masing Agama Kristen Protestan, Katolik, Budha, Hindu serta Khonghucu.
Menurut mereka, meski tergolong minoritas di Gorontalo, mereka dapat melaksanakan ibadah dengan aman, penuh kenyamanan tanpa ada satu gangguan apapun.
“Kami sebagai umat minoritas, mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Gorontalo yang telah memberikan jaminan keamanan kepada kami dari beribadah sampai dengan melaksanakan aktivitas sehari-hari,” tutur Pdt Meyske Repi yang tercatat sebagai tokoh Agama Kristen Katolik di Gorontalo.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait