get app
inews
Aa Text
Read Next : Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Kembali Meletus, Kolom Abu Capai 8.000 Meter

Aktivitas Vulkanik Gunung Lokon di Tomohon Sulut Meningkat

Rabu, 15 April 2020 - 14:53:00 WITA
Aktivitas Vulkanik Gunung Lokon di Tomohon Sulut Meningkat
Gunung api Lokon di Tomohon, Sulut. (Foto: Antara)

MANADO, iNews.id – Dalam beberapa pekan belakangan ini, Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Gunung dengan ketinggian 1.580 meter dari permukaan laut ini diketahui meletus terakhir kali pada Jumat, 15 Juli 2011 lalu.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Berapi di Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Devy Kamil mengatakan, aktivitas Gunung Lokon mengalami dinamika. Terkadang frekuensi kegempaan di gunung tersebut naik dan terkadang menurun lagi.

“Ada dinamika, artinya kadang frekuensi kegempaan naik, selanjutnya menurun. Dinamika seperti ini terjadi dalam dua hingga tiga pekan belakangan ini,” kata Devy Kamil, di Tomohon, Rabu (15/4/2020).

Gunung Lokon mulai menunjukkan aktivitas sejak 18 Juni 2011. PVMBG kemudidan meningkatkan status gunung ini dari Siaga menjadi Awas. Selanjutnya pada Kamis, 14 Juli 2011, pukul 22.45 WITA, Gunung Lokon di kawah Tompaluan meletus.

Saat itu, Gunung Lokon melontarkan material pijar, pasir, dan hujan abu setinggi sekitar 1.500 meter. Pada Jumat dini hari, 15 Juli 2011, Gunung Lokon kembali meletus pukul 01.30 Wita dengan lontaran material vulkanik setinggi 600 meter.

Letusan Gunung Lokon saat itu, mengakibatkan lebih dari 10.000 warga di beberapa desa, seperti Kinilow, Tinoor, dan Kakaskasen mengungsi ke Tomohon dan Manado.

Selain Gunung Lokok, dua gunung api di Sulut saat ini juga masih menunjukkan aktivitasnya. Dari informasi yang dikutip iNews.id di situs PVMBG, status Gunung Karangetang saat ini pada Level III atau Siaga.

Gunung di ketinggian 1.784 mdpl kembali memasuki periode erupsi sejak 25 November 2018. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 29 November 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 100 meter di atas puncak.

Melalui rekaman seismograf pada 14 April 2020 tercatat 10 kali gempa embusan,1 kali gempa harmonik, 1 kali gempa hybrid, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 2 kali gempa tektonik jauh

Selain itu, Gunung Soputan saat ini juga masih aktif. Tingkat aktivitas gunung di ketinggian 1.809 mdpl ini telah diturunkan menjadi Level II (Waspada) pada tanggal 8 Oktober 2019 pukul 16.00 WITA.

Letusan terakhir terjadi pada tanggal 16 Desember 2018 menghasilkan tinggi kolom erupsi 7.000 meter di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu hingga hitam.

Melalui rekaman seismograf pada 14 April 2020 tercatat, 11 kali gempa guguran, 1 kali gempa embusan, 25 kali gempa harmonik, 3 kali gempa tektonik jauh.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut