Anak Hilang di Gorontalo Diduga Diculik, Minta Tebusan Rp2,7 Juta

GORONTALO, iNews.id - Polresta Gorontalo Kota mendalami dan menindaklanjuti laporan anak perempuan Naveea Azkadina Thalita Bandha (6) yang diduga hilang saat bermain di depan rumahnya di Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo. Korban diduga diculik. 

"Selain menerjunkan tim, kami juga sudah mengumpulkan rekaman CCTV dari sejumlah lokasi guna mendapatkan petunjuk," kata Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol Ade Permana, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga

Cegah Kasus KDRT, DPRD Gorontalo Utara Sarankan Ini

Kombes Pol Ade Permana menegaskan pihaknya telah menurunkan tim dan polsek juga ikut melakukan pemantauan.

Dia bahkan mendapatkan informasi, mengenai adanya sebuah mobil yang terparkir di dekat rumah korban.

Baca Juga

Pj Gubernur Gorontalo: Inflasi Bulan April Masuk 3 Terendah

"Kami akan telusuri dulu apakah mobil itu ada indikasi atau ada keterkaitan dengan hilangnya bocah itu," ujarnya.

Menurutnya, tentang dugaan penculikan muncul setelah pihak keluarga menerima telepon dari nomor seluler yang tidak dikenal.

Baca Juga

Parpol di Gorontalo Utara Pilih Hari Pendaftaran Bacaleg Sesuai Nomor Urut

Dalam perbincangan telepon tersebut orang tidak dikenal meminta agar pihak keluarga menyediakan tebusan senilai Rp2,7 juta.

Baca Juga

Disparbud Gorontalo Utara Kembangkan Pesisir Jadi Destinasi Wisata Unggulan

"Ada salah satu nomor seluler menghubungi ibu dari bocah meminta tebusan. Hal itu sudah kami tindaklanjuti dengan melakukan penelusuran dan pelacakan. Hasilnya, nomor seluler yang menghubungi pihak keluarga itu posisinya berada jauh di luar Gorontalo, sehingga kami masih terus memastikan indikasi penculikan," kata Ade.

Hingga kini dia berupaya memastikan kebenaran setiap informasi yang ada, untuk mencegah situasi tersebut dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari keuntungan atau menyebarkan berita bohong.

Bersama jajaran polsek, pihaknya masih terus bekerja melakukan penyelidikan untuk menemukan keberadaan sang anak.

Editor: Cahya Sumirat