get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi 2 Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang saat Makan dalam Becak di Sleman

Angin Kencang Rusak 20 Rumah Warga di Kepulauan Talaud

Sabtu, 18 September 2021 - 12:35:00 WITA
Angin Kencang Rusak 20 Rumah Warga di Kepulauan Talaud
Angin kencang dan hujan lebat melanda Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (17/9/2021). (Foto: BNPB)

JAKARTA, iNews.idAngin kencang dan hujan lebat melanda Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (17/9/2021). Sedikitnya 20 rumah rusak di Kecamatan Melonguane, Lirung dan Beo Selatan, namun tidak ada korban jiwa.

"Angin kencang terjadi bersamaan dengan hujan lebat pada Jumat sore hari, pukul 14.20 waktu setempat. Tidak ada korban jiwa dan luka-luka," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers, Sabtu (18/9/2021).

Abdul Muhari mengatakan, sebanyak 20 unit rumah mengalami kerusakan dengan tingkat ringan hingga sedang. Dari pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud, rumah yang rusak ringan 19 unit dan satu rusak sedang. 

"Kebanyakan rumah rusak terjadi pada bagian atap karena kuatnya angin kencang. Namun, ada juga rumah yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang," katanya. 

Pascakejadian, warga dibantu petugas BPBD setempat bergotong royong untuk membersihkan material bangunan yang terempas angin. Petugas BPBD juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendata kerusakan di lapangan. 

Sepanjang kurun lima tahun, 2015 – 2020, angin kencang tercatat hanya terjadi sekali, tepatnya pada 20 Oktober 2020 lalu. Saat itu, angin kencang mengakibatkan delapan unit rumah warga rusak. Wilayah terdampak berlokasi di Kecamatan Essang Selatan. 

BNPB selalu mengimbau kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD, terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti angin kencang maupun angin puting beliung. Kondisi ini dapat terjadi atau menyertai saat hujan. Selain itu, fenomena cuaca ekstrem tersebut biasa terjadi saat pergantian musim dari musim kemarau ke hujan dan sebaliknya. 

Masyarakat diminta menghindar dari bahaya angin kencang dengan berlindung di bangunan yang kokoh dan jangan berada di bawah pohon maupun papan baliho. Selain itu, masyarakat diajak bergotong royong untuk memotong ranting-ranting pohon di sekitar permukiman guna mengantisipasi pohon tumbang akibat angin kencang maupun beban air saat hujan.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut