Antrean Haji di Sulut 18 Tahun Bisa Berangkat, Kemenag Minta Kuota 2023 Ditambah
MANADO, iNews.id - Kuota haji tahun 2023 untuk Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diharapkan tanpa ada pembatasan dan kuota lebih banyak. Pasalnya, daftar antrean haji di Sulut jika daftar hari ini, nanti sekitar 17 atau 18 tahun ke depan baru bisa berangkat.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulut H Sarbin Sehe mengajak masyarakat untuk mulai meninggalkan persepsi tentang haji murah, karena ke depannya ongkos naik haji (ONH) kita akan lebih mahal lagi.
"Layanan haji tahun 2022, ada peningkatan, sehingga jemaah kita lebih nyaman, tapi ongkos yang dikeluarkan pemerintah sangat mahal yakni Rp1.5 triliun," ujar Kakanwil didampingi Kabag TU Basri Saenong, Kabid PHU H Irmanto Usuli, Kakan Kemenag Bolmong Shabri Bora, Kasie Haji dan umrah Kufli Lamusa, Rabu (9/11/2022).
Sarbin menjelaskan dalam melaksanakan haji diperlukan kesabaran ekstra selain ketahanan fisik yang prima.
"Sifat sabar harus lebih banyak saat berhaji, karena Allah akan memperlihatkan keaslian karakter kita," ucapnya.
Dia menjelaskan haji memang ada daftar antre, tidak ada yang baru daftar kemudian sudah bisa langsung berangkat.
"Semuanya antre, kecuali jika kita mengenal raja Arab Saudi lalu dipanggil, itu tidak antre, atau punya hubungan baik dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi lalu dipanggil, itu juga tidak ikut antre," jelasnya.
Calon jemaah haji yang tidak ikut antre yakni menjadi petugas haji daerah.
Kakanwil juga menggambarkan, haji tahun ini dari Indonesia hanya mendapat kuota 46 persen dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, itu pun ada tambahan pembatasan usia yang ditetapkan.
Dia mengatakan yang bisa berangkat haji hanya yang berusia di bawah 65 tahun
"Semoga tahun berikutnya 2023 semua pembatasan itu bisa hilang, kuota kita kembali normal dan pembatasan usia juga tidak ada lagi," harapnya.
Editor: Cahya Sumirat