get app
inews
Aa Text
Read Next : Senyum Roy Suryo Tak Ditahan usai Diperiksa Polisi 9 Jam: Terima Kasih Semuanya!

BKKBN Sulut: Jokowi Canangkan Prevalensi Stunting hingga 14 Persen

Kamis, 04 Maret 2021 - 10:20:00 WITA
BKKBN Sulut: Jokowi Canangkan Prevalensi Stunting hingga 14 Persen
Acara perencanaan optimalisasi Keluarga Berencana pascapersalinan, pascakeguguran sebagai upaya percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja di Manado, Rabu (3/3/2021).( Foto: Antara)

MANADO, iNews.id - Presiden Joko Widodo telah mencanangkan prevalensi stunting ditekan hingga 14 persen pada tahun 2024. Presiden telah menugaskan Kepala BKKBN untuk menjadi ketua pelaksanaan mempercepat upaya penurunan prevalensi stunting.

"Karena itu diperlukan langkah terobosan untuk menjawab apa yang disampaikan Presiden," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara, D Tino Tandaju, pada acara perencanaan optimalisasi Keluarga Berencana pascapersalinan, pascakeguguran sebagai upaya percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja di Manado, Rabu (3/3/2021).

Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2014 berada pada angka 37 persen dan berhasil ditekan hingga mencapai angka 27,6 persen pada tahun 2019. 

Namun angka tersebut diperkiraan mengalami sedikit kenaikan di tahun 2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda.

"Program Keluarga Berencana fokus pada kesehatan reproduksi perempuan. Seorang ibu disarankan untuk merencanakan dan mengatur jarak kehamilannya dengan baik, dengan begitu anak yang dikandung dan dilahirkan pun sehat dan kecil risiko menderita stunting," katanya.

Tandaju menambahkan, tugas BKKBN bukan hanya mempertahankan jumlah penduduk agar tetap seimbang dan terkendali, tapi juga menghadirkan program keluarga berkualitas. 

Salah satu upaya menghadirkan keluarga berkualitas adalah dengan menekan angka stunting pada anak.

"Karena itu ada target yang difokuskan pada 2021 pada sasaran yang mudah ditangkap. Kalau dulu tidak ada target keluarga berencana pascapersalinan, sekarang akan ada," ujarnya.

Acara tersebut dihadiri Deputi KBKR BKKBN dr. Eni Gustina, Ketua POGI pusat dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG (K), Ketua POGI Sulut Prof Dr John Wantania, Kepala Biro Kesra Provinsi Sulut dr Kartika Devi Tanos, Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut dr Debie KR Kalao, Direktur Bina Akses BKKBN dr H Zamhir Setiawan, Direktur Bina Kesehatan Reproduksi Mukhtar Bakti, Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Sulut dr Bahagia Mokoagow serta peserta.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut