BMKG: Sulut Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang hingga 20 Mei

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan dalam dua hari ke depan Sulawesi Utara (Sulut) termasuk sejumlah wilayah di Indonesia dilanda hujan lebat disertai kilat, petir dan angin kencang. Informasi ini dihimpun dari peringatan dini di laman resmi BMKG, Rabu (19/5/2021).   

Menurut peringatan dini tersebut, wilayah yang dilanda cuaca tersebut, yakni:

Baca Juga

150 Pegawai Kejati Sulut Lakukan Tes Usap Antigen usai Libur Lebaran

- 19 Mei 2021

Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat, petir dan angin kencang meliputi Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Baca Juga

Wakapolda Sulut Pantau Uji Kesjas 32 Orang Calon Taruna Akpol

Kemudian wilayayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku dan Papua. 

Begitu pula dengan Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepualauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta dan Papua Barat. Wilayah yang berpotensi angin kencang, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Baca Juga

728 Kendaraan Diputar Balik Polda Sulut selama Operasi Ketupat Samrat di Pos Penyekatan

- 20 Mei 2021

Baca Juga

Beberapa Wilayah di Sulut Masih Diguyur Hujan Sedang hingga Lebat Siang Ini

Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat, petir dan angin kencang meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Kemudian wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku dan Papua. 

Begitu pula Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Gotontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua Barat. Wilayah yang berpotensi angin kencang, yakni NTT.

Editor: Cahya Sumirat