Bocah 9 Tahun Hilang di Ternate, 4 Hari Kemudian Ditemukan di Manado

TERNATE, iNews.id - Ibnu Sabil Putra Bahari, bocah 9 tahun asal Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) sempat dinyatakan hilang. Dia akhirnya ditemukan di Kota Manado, Sulawesi Utara empat hari sejak kejadian.
Orang tua korban, Astiana mengatakan, anaknya hilang sejak Senin (10/7/2023). Dia tidak terlihat lagi di rumah saat pulang dari sekolah.
Astiana kemudian melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Ternate, Selasa (11/7/2023). Mendapat informasi, polisi kemudian membantu mencari bocah SD tersebut.
Dua hari kemudian, dia dihubungi pihak KM Permata Bunda yang memberitahukan anaknya terbawa kapal tersebut.
"Posisinya saat itu berada di atas kapal yang baru tiba di Pelabuhan Manado setelah pelayaran dari Kota Ternate," ujar Astiana, Jumat (14/7/2023).
Dia menjelaskan, setelah mendapat kabar tersebut akhirnya dari rasa cemas menjadi tenang karena anaknya ditemukan dengan kondisi sehat.
Sementara itu, Armi Amalia yang merupakan kapten kapal KM Permata Bunda mengatakan, saat kapal sudah bersandar di Pelabuhan Manado, kemudian melihat ada seorang anak di berada di dalam kapal pada Kamis (13/7/2023) malam.
"Awalnya kami mengira itu anak dari salah satu penumpang kapal yang berada di dek satu, tetapi beberapa jam kemudian kami mendekati anak itu, ternyata ini anaknya dari Obu Astiana yang sedang dicari di Kota Ternate," ucapnya.
Kemudian Amri menghubungi orang tua sang anak untuk melaporkan posisinya masih di atas kapal dan keberadaanya di Pelabuhan Manado.
Dia melaporkan kepada orang tuanya anak itu kondisinya sehat dan akan tetap berada dalam kapal sampai balik kembali ke Kota Ternate.
"Tadi malam saat kapal sandar kembali di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, kami langsung menyerahkan Ibnu Sabil Putra Bahari kepada orang tuanya," kata Kapten Kapal KM Permata Bunda.
Sementara itu, Pasi Humas Polres Ternate Iptu Wahyuddin mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orang tua agar memperhatikan aktivitas anaknya di rumah masing-masing, sehingga kasus serupa tidak lagi terjadi.
Editor: Donald Karouw