get app
inews
Aa Text
Read Next : Ledakan Tabung Oksigen di Aceh Barat Tewaskan 2 Orang dan Rusak Belasan Rumah

Bom Parsel Meledak, 5 Orang Tewas

Selasa, 04 Mei 2021 - 11:44:00 WITA
Bom Parsel Meledak, 5 Orang Tewas
Ilustrasi ledakan bom. (Foto: SINDOnews)

YANGON, iNews.id – Sedikitnya lima orang tewas akibat bom parsel yang meledak di sebuah desa bagian tengah Myanmar, Senin (3/5/2021). Korban yang tewas termasuk seorang anggota parlemen yang digulingkan oleh militer, Februari lalu.

Reuters melaporkan pada Selasa (4/5/2021), tiga polisi yang bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil untuk menentang kekuasaan militer di negara Asia Tenggara itu juga termasuk dalam daftar korban tewas tersebut.

Sejak militer menggulingkan pemerintah yang dipimpin Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada 1 Februari, terjadi sejumlah ledakan kecil di Myanmar. Ledakan itu menyasar daerah permukiman, dan terkadang juga menargetkan kantor-kantor pemerintah atau fasilitas militer.

Ledakan terbaru terjadi di sebuah desa di wilayah Bago Barat sekitar pukul 17.00 kemarin, demikian portal berita Myanmar Now melaporkan, mengutip seorang penduduk. Menurut laporan itu, ada tiga ledakan yang dipicu oleh satu bom parsel di sebuah rumah di desa itu.

Seorang anggota parlemen dari partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) Suu Kyi, serta tiga polisi dan seorang penduduk, tewas dalam insiden itu.

Sementara satu polisi lain—yang juga ikut bergabung dalam gerakan antikudeta—terluka parah setelah lengannya putus akibat ledakan itu. Kini, polisi itu telah dirawat di rumah sakit, kata penduduk.

Media Khit Thit juga melaporkan ledakan tersebut, mengutip seorang pejabat NLD yang tidak disebutkan namanya di daerah tersebut. Akan tetapi, Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Sementara, juru bicara militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon saat hendak dimintai komentar.

Kekerasan di Myanmar meningkat tajam sejak kudeta. Ratusan orang dilaporkan dibunuh oleh aparat keamanan. 

Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengungkapkan, aparat yang dikendalikan junta militer telah menewaskan sedikitnya 766 warga sipil sejak kudeta. 

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut