Bone Bolango Akan Gelar Pasar Murah jelang Ramadan, Warga hanya Bayar Rp50.000

GORONTALO, iNews.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango akan terus menggelar pasar murah guna menekan laju inflasi jelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri tahun 2023. Enam titik pasar murah akan disiapkan.

"Pasar murah ini satu paket itu dihargai Rp150.000 dan kami sudah subsidi Rp100.000, sehingga masyarakat tinggal membayar Rp50.000,” ucap Wakil Bupati Bone Bolango Merlan Ulol, Senin (20/3/2023).

Baca Juga

Tekan Inflasi Jelang Ramadan, Pemkab Bone Bolango Akan Gelar Pasar Murah

Persiapan pelaksanaan pasar murah di enam titik ini sebagai fokus stunting dan kemiskinan ekstrem dengan menyediakan 3.000 paket sembako.

Merlan menjelaskan, khusus untuk untuk masyarakat tengkes atau stunting dan miskin ekstrem disubsidi lagi oleh Baznas Bone Bolango, sehingga masyarakat bisa mendapatkannya dengan gratis.

Baca Juga

Program Langit Biru Sukses Bawa Bone Bolango Raih Penghargaan IKLH se-Indonesia

Ia menguraikan bahan pokok yang dijual dalam pasar murah tersebut diantaranya beras premium empat kilogram, minyak goreng kampung satu botol, gula pasir dua kilogram, telur ayam ras 10 butir, dan cabe rawit 250 gram.

Ia juga menuturkan, selain pasar murah, Tim Pengendali Inflasi Daerah juga sudah melakukan pengawasan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan secara efektif dan efisien melalui pemantauan di pasar-pasar tradisional sejak tiga minggu yang lalu.

Baca Juga

Sekda Bone Bolango Minta Peran BI Kembangkan UMKM dan Pariwisata Diteruskan 

"Alhamdulillah ketersediaan pangan untuk Kabupaten Bone Bolango masih aman. Kami juga terus melakukan koordinasi dengan Perum Bulog terkait dengan ketersediaan beberapa stok seperti beras, gula pasir dan minyak goreng," tutur Merlan.

Merlan mengatakan program Gerakan Masyarakat Tanam Cabai (Gema Tancab) yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango sejak bulan yang lalu, saat ini sedang dalam melakukan panen.

Cabai rawit merupakan salah satu komoditi yang menjadi penyebab inflasi di Provinsi Gorontalo, sehingga gerakan tersebut diperlukan untuk menekan inflasi.

Editor: Cahya Sumirat