BPBD Tomohon Imbau Warga Tak Dekati Kawah Tompaluan Gunung Lokon, Tetaplah Waspada

TOMOHON, iNews.id - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tomohon Robby Kalangi berharap warga tidak mendekati kawah Tompaluan, Gunung Lokon. Beberapa peringatan telah dipasang lewat spanduk.

"Statusnya hingga saat ini tidak terjadi peningkatan, masih waspada (level dua)," sebut Kalangi di Tomohon, Minggu (29/8/2021).

Baca Juga

Generasi Muda Tomohon Diminta Kelola Lahan Tidur saat Pandemi Covid-19

Salah satu rekomendasi manakala gunung api berstatus siaga adalah tidak diizinkannya ada aktivitas warga atau pun wisatawan di radius 1,5 kilometer dari kawah Tompaluan.

Karena itu, dia berharap warga tetap mematuhi imbauan pemerintah kota, apalagi telah dipasang sejumlah spanduk yang mengingatkan tidak diizinkan melakukan pendakian menuju ke kawah Tompaluan, Gunung Lokon.

Baca Juga

Cakupan Vaksinasi Dosis Satu di Kota Tomohon 49.472, Sasaran 80.219 Orang

"Itu (melarang melakukan pendakian) adalah tindak lanjut dari rekomendasi Pos Pemantau Pengamatan Gunung Api Lokon," ujarnya.

Sejak ditutupnya pendakian menuju ke kawah Tompaluan pada pekan lalu, belum terlihat adanya aktivitas masyarakat yang melakukan pendakian menuju kawah salah satu gunung api aktif di Sulut itu.

Baca Juga

Pulihkan Ekonomi Masyarakat, Kota Tomohon Dapat Pinjaman Dana PEN Sebesar Rp100,35 Miliar

Lokasi depan jalan arteri di Kelurahan Kakaskasen I, sekitar Gereja Katolik yang biasanya menjadi titik kumpul saat akan naik maupun turun, tidak terlihat adanya aktivitas pendaki yang biasanya didominasi pemuda-pemudi.

Baca Juga

Sulut Catat 765 Pasien Sembuh dari Covid-19, Terbanyak di Tomohon 

PVMBG sebelumnya juga mencatat terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik didominasi gempa permukaan yang bisa memicu letusan dan diperkirakan lokasi terdampak hanya di sekitar kawah.

Di satu sisi, kawah Tompaluan, saat ini menjadi salah satu destinasi wisata masyarakat lokal atau pun mancanegara karena dapat diakses dalam beberapa jam dari ruas jalan arteri.

Editor: Cahya Sumirat