BPOM Uji Sampel Takjil di Kota Gorontalo, Ini Hasilnya

GORONTALO, iNews.id - Petugas Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Provinsi Gorontalo bersama mahasiswa Poltekes menguji sampel takjil yang diperdagangkan di kompleks Universitas Negeri Gorontalo. Pengujian dilakukan untuk memastikan keamanan takjil saat dikonsumsi masyarakat.
"Kami menambah pengawasan pangan selama bulan Ramadhan," ucap Kepala BPOM Gorontalo, Agus Yudi Prayudana, Kamis (23/3/2023).
Ia mengungkapkan, pengawasan pangan memang dilakukan sepanjang tahun, namun saat bulan Ramadhan hal itu ditingkatkan karena banyak bermunculan pedagang takjil musiman untuk menu buka puasa.
"Terutama sarana produksi distribusi pangan," ujar dia.
Pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan mobil laboratorium keliling itu untuk memastikan takjil yang dikonsumsi masyarakat aman dari zat berbahaya dan higienis.
Takjil yang dilakukan uji sampel di mobil laboratorium keliling BPOM tersebut, diantaranya kerupuk, berbagai jenis kue basah hingga minuman.
Agus menjelaskan, uji sampel itu dilakukan untuk mendeteksi adanya bahan berbahaya, seperti formalin, boraks dan pewarna.
Bahan berbahaya yang dilarang terkandung dalam makanan, kata Agus, berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi, contohnya boraks dan formalin dan pewarna rhodamine B yang dapat menimbulkan sel kanker pada manusia.
Pada uji 61 jenis sampel takjil tersebut, petugas BPOM tidak menemukan adanya zat berbahaya.
Editor: Cahya Sumirat