Budi Daya Madu Klanceng di Ruang Sempit, Warga Jepara Ini Raup Jutaan Rupiah
JEPARA, iNews.id – Sukes budi daya madu lebah klanceng membuat Partono, warga perumahan Puripaka Desa Bawu, Kabupaten Jepara ini menghasilkan jutaan rupiah. Hebatnya, budi daya dia lakukan dengan memanfaatkan ruang sempit bangunan rumah.
Keberhasilan budi daya madu lebah klanceng ini berawal dari keberadaan lebah klanceng atau lebah trigona yang berkembang liar di lingkungan rumah dan menjadi obat saat dirinya sakit.
Pria berusia 39 tahun ini meluangkan waktu untuk memantau perkembangan lebah klanceng usai dari tempat bekerja.
Bagi Partono, budi daya lebah klanceng mampu menjadi tambahan penghasilan, karena madu yang didapat menghasilkan cuan hingga jutaan rupiah. Apalagi, harga madu lebah klanceng memiliki nilai jual yang tinggi dibanding harga madu dari jenis lebah lainnya.
“Budi daya madu lebah klanceng ini berawal dari keberadaan lebah klanceng yang berkembang liar di lingkungan rumahnya tiga tahun lalu. Dalam waktu bersamaan, saya menderita pembengkakan kelenjar getah bening di bagian leher,” kata Partono, Selasa (8/3/2022).
Dia mengatakan, madu lebah klanceng tersebut selanjutnya dijadikan obat alternatif dalam penyembuhan penyakitnya,selain penanganan melalui tim medis.
Menurutnya madu lebah klanceng memiliki manfaat yang tinggi bagi kesehatan tubuh/ karena mengandung banyak vitamin, mineral dan senyawa yang berfungsi sebagai anti oksidan atau zat penangkal terhadap risiko terkena berbagai macam penyakit.
“Selama masa pandemi Covid-19, saya meraup untung besar dari penjualan madu lebah klanceng ini,” katanya.
Pemeliharaan lebah klanceng tak begitu sulit. Selain menyediakan media berupa kotak dari kayu, bambu atau periuk dari tanah liat yang digunakan untuk sarang lebah klanceng.
“Saya menanam bunga air mata pengantin sebagai sumber makanan lebah klanceng. Tanaman bunga air pengantin mudah berkembang, serta selalu tumbuh bunga tanpa kenal musim,” ujarnya.
Dia mengemas madu hasil panen dalam dua takaran, 350 mililiter dengan harga Rp150.000 dan 100 mililiter dijual Rp50.000.
Dengan 400 sarang lebah klanceng yang dimiliki, Partono mampu menghasilkan uang hingga Rp12 juta untuk sekali panen dalam tiga bulan sekali.
Editor: Cahya Sumirat