Dua Atlet Muay Thai Sulut Raih Emas di PON Papua XX 2021

JAYAPURA, iNews.id - Angelina Runtukahu dan Prays Friendly Karundeng sukses mengawinkan emas bagi Sulawesi Utara (Sulut) di cabang olahraga (cabor) muay thai pada perhelatan PON XX Papua 2021. Kesuksesan itu diraih saat final di Gedung Olahraga (GOR) Sekolah Tinggi Theologia (STT) GIDI Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu (3/10/2021).
Angelina Runtukahu berhasil menyumbang medali emas di kelas 54 kilogram putri dengan mengalahkan wakil Jawa Tengah, Ulfa Khoerotun Sholehah dengan KO di ronde pertama.
Pada pertandingan tersebut, terbukti kalau Angelina bukanlah lawan yang seimbang bagi Ulfa. Terlihat sejak menit pertama dimulai Angel langsung menggebrak dengan melakukan tendangan ke arah perut yang membuat Ulfa terpental dan jatuh.
Ulfa kembali jatuh yang kedua kali setelah mendapat serangan kembali dari Angel. Pada menit ke 1.58, perlawanan Ulfa akhirnya terhenti setelah kembali mendapat tendangan dari Angel yang membuatnya terjatuh dan tidak bisa bangkit lagi.
Pelatih dari Jateng kemudian melempar handuk ke dalam ring tanda menyerah. Sementara Ulfa harus ditandu keluar oleh tim medis. Angel pun dinyatakan menang TKO.
Berbeda dengan Angelina, Prays Karundeng harus berjuang sampai dengan ronde ketiga untuk bisa meraih medali emas.
Bertanding melawan wakil Papua, Rahmat Rizal Gozali di kelas 63,5 kilogram putra, Prays mendapatkan perlawanan sengit dari atlet tuan rumah tersebut.
Saling jual beli pukulan terjadi di atas ring, namun semangat pantang menyerah Prays membuahkan hasil dengan menang angka dan berhak atas medali emas.
Ditemui usai laga, Angel mengaku memperhatikan kelemahan lawan di mana tangannya selalu berada di bawah, sehingga ia melihat celah untuk melepaskan tendangan ke wajah lawan yang langsung membuatnya roboh.
“Puji Tuhan. Saya mempersembahkan kemenangan ini untuk seluruh masyarakat Sulawesi Utara,” kata Angel.
Pelatih Hendra Massie juga mengaku bangga atas pencapaian yang didapat oleh Angel. Hasil yang diraih itu merupakan buah dari latihan kerasnya selama tiga tahun.
“Sudah tiga tahun Angel berlatih keras. Dan akhirnya berbuah hasil manis," kata Hendra.
Editor: Cahya Sumirat