Ekonomi Sulut Triwulan II Tumbuh 8,49 Persen

MANADO, iNews.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut merilis ekonomi triwulan II tahun 2021 tumbuh 8,49 persen (y-on-y). Sisi produksi seluruh lapangan usaha juga mengalami pertumbuhan positif.

“Pertumbuhan paling signifikan dialami oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yakni sebesar 70,62 persen,” kata Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga

Kunjungan Wisman di Sulut Naik 2 Kali Lipat, 99 Persen Lebih asal China

Sementara itu, menurut Asim Saputra, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yakni sebesar 14,76 persen. 

Perekonomian Sulut berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2021 mencapai Rp 34,77  triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp22,46 triliun.

Baca Juga

Januari-Juni 2021, Sulut Ekspor 498,15 Juta Ton Komoditas Unggulan ke 40 Negara 

Ekonomi Sulut triwulan II-2021 tumbuh sebesar 3,11 persen  quarter-to-quarter  (q-to-q). Pada triwulan ini, sebagian besar lapangan usaha kembali tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, yakni sebesar 21,51 persen. 

Baca Juga

Gempa M5,1 Guncang Melonguane Sulut, Tak Berpotensi Tsunami

"Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 29,58 persen," ujar Asim Saputra.

Struktur ekonomi Sulut Triwulan II-2021 didominasi oleh lima lapangan usaha, berturut-turut yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan 20,87 persen.

Kemudian perdagangan besar eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 13,26 persen, konstruksi 11,88 persen, industri pengolahan 9,97 persen dan transportasi dan pergudangan 8,62 persen.

"Kemudian dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 41,77 persen, kemudian pembentukan modal tetap domestik bruto sebesar 33,87 persen, serta ekspor barang dan jasa sebesar 26,42 persen," tutur Asim Saputra.

Editor: Cahya Sumirat