Harga Cabai Masih Tinggi Gegara Banyak Petani di Sangihe Gagal Panen

SANGIHE, iNews.id - Harga cabai rawit di Kepulauan Sangihe masih tinggi. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara (Sulut), Golfried Pella mengatakan, penyebab mahalnya harga cabai di pasaran karena banyak petani gagal panen.

"Banyak petani cabai di Sangihe gagal panen membuat harganya sangat mahal di pasaran saat ini," kata Golfried Pella di Tahuna, Senin.

Baca Juga

Gempa Bumi M6 Juga Guncang Kepulauan Sangihe, Ini Penjelasan PVMBG

Menurut dia, penanaman cabai yang dilakukan petani bulan Oktober sampai Desember hanya sedikit yang berhasil disebabkan oleh cuaca ekstrem di akhir tahun 2020.

Namun demikian kata dia, kondisi saat ini sangat menguntungkan petani yang berhasil melakukan panen.

Baca Juga

Gempa Bumi Magnitudo 6 Guncang Kepulauan Sangihe Sulut

"Harga cabai di tingkat petani saat ini Rp80.000 per kilogram. Ini sangat menguntungkan petani yang berhasil melakukan panen," katanya,  Senin (12/4/2021).

Baca Juga

Harga Cabai di Kepulauan Sangihe Naik Drastis, Rp110.000 per Kg

Dia mengatakan produksi cabe saat ini sudah semakin meningkat dengan catatan curah hujan normal.

"Kalau curah hujan normal maka bulan Mei, harga cabai sudah menjadi normal karena sudah masuk musim panen," ujarnya.

Dari pantauan di pasar tradisional Towo Tahuna, cabai rawit masih dijual dengan harga Rp110.000 per kilogram.

Editor: Cahya Sumirat