Ibu 2 Anak Ini Nyaris Lumpuh usai Konsumsi Pil Diet yang Dibeli Online

SYDNEY, iNews.id - Peristiwa nahas menimpa Elizabeth Katerina (25). Ibu dua anak ini tak bisa berjalan, bahkan dokter mengiranya telah diracun usai konsumsi obat diet.

Warga Sydney, Australia itu hampir lumpuh setelah mengonsumsi pil diet yang dibeli secara online. 

Baca Juga

Satgas Covid-19 Dorong Warga Sulut Segera Vaksinasi Lengkap

Dilansir dari The Sun, Katerina membeli pil 3Action Sports Nutrition Fatburner, dari Belgia. Dia mengaku telah meneliti beberapa produk termasuk membaca review pembeli sebelum menjatuhkan pilihan. Review produk tersbeut pun dinilai baik.

Sang ibu mulai meminum satu kapsul setelah sarapan dan saat sore hari sesuai petunjuk pada botol. Namun di hari ke-10, detak jantungnya tiba-tiba sangat tinggi sehingga dia dilarikan ke rumah sakit. 

Baca Juga

Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Melonguane Sulut

"Saya mulai mengalami sakit kepala yang sangat parah. Perut saya mulai terasa tidak nyaman. Saya diare setiap hari tanpa henti," katannya kepada 9now.

Dia menambahkan, pil pembakar lemak ini terlalu merangsang sistem sehingga mebuatnya tidak bisa berjalan. Jantungnya serasa ingin meledak. Dia pun tak bisa tidur atau pun makan. 

Baca Juga

Masyarakat Bolmong Desak Kapolda Sulut Tangkap Aktor Intelektual Pembunuhan Warga Toruakat

Detak jantungnya 158 per menit di atas rata-rata untuk manusia. Padahal rata-rata orang dewasa seharusnya antara 80-90 detak per menit. 

Baca Juga

1,8 Juta Lebih Warga Sulut Sudah Vaksinasi Covid-19

Para dokter di rumah sakit di Royal North Shore memintanya berhenti mengonsumsi pil diet tersebut. Kini, kondisi Katerina dilaporkan mulai membaik dan rutin konsultasi dengan ahli jantung dan gastroenterologi. 

Dia mengklaim telah menghubungi 3Action Sports Nutrition untuk melaporkan reaksinya terhadap pil tersebut. Namun perusahaan telah memblokir dia dan keluarganya untuk menghubungi mereka di media sosial.

Menurut pernyataan Therapeutic Goods Administration (TGA), produk tersebut saat ini tidak termasuk dalam Daftar Barang Terapi di Australia.

Editor: Cahya Sumirat