Ini Cara Investasi Sandiaga Uno hingga Punya Uang Rp5 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Dimulai dengan usaha di bidang investasi dan keuangan hingga membuat Sandiaga Uno punya uang hingga Rp5 triliun. Hal itu dilakukan Sandi setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat krisis ekonomi tahun 1997.
Sandi merintis karirnya kembali sebagai konsultan keuangan dengan latar belakangan pengalaman sebagai Manajer Investasi sebelum di-PHK karena krisis.
"Usaha itu awalnya UKM, karyawan hanya tiga orang, jatuh bangun, akhirnya pada satu titik kita bisa bertransformasi menjadi perusahaan investasi. Karena saya punya pengalaman mengelola investasi yang tentunya buat saya seperti kembali ke habitat awal," ujar Sandi dikutip dari YouTube Kevin Hendrawan, Kamis (17/2/2022).
Sandi menyebut, dirinya bersama tim sangat berhati-hati dalam menyusun portofolio investasi karena sebelumnya dia mengaku pernah hampir bangkrut saat mengelola investasi.
"Namun, beberapa kali juga kita teterpa krisis, krisis 2007, 2008, 2012, namun krisis-krisis tersebut justru membuat kita justru semakin kuat," kata dia.
Sandi mengaku tidak akan bisa memiliki harta kekayaan mencapai Rp5 triliun (per akhir 2018) tanpa investasi. Sebab, 90 persen dari komposisi kekayaannya berasal dari surat berharga, di mana 75-80 persennya merupakan saham.
Dari investasi inilah cara Sandiaga Uno punya uang Rp5 triliun dimulai. Investasi yang dilakukan di berbagai saham merupakan perusahaan yang dia kembangkan sendiri.
"Jadi, perusahaan-perusahaan yang saya berinvestasi dari awal, sektor sumber daya alam, dengan tema-tema yang well established. Jadi, ini research yang kita temukan tren ini tiga hingga sepuluh tahun lebih awal sehingga kita bisa berinvestasi di sebuah tren yang akan terjadi," ucapnya.
Dia menjelaskan, saat itu tren investasi sedang didominasi oleh sektor sumber daya alam (SDA). Menurutnya, SDA Indonesia sangat melimpah, namun tidak pernah dikelola dengan baik.
"Jadi saya berinvestasi dengan pengelolaan yang lebih baik, itu yang membawa peningkatan kesejahteraan," tuturnya.
Sandi juga membagi tren investasi yang disebut dengan tiga tren utama, terdiri dari primary trend dan secondary trend. Menurutnya, tren pertama adalah investasi yang berhubungan dengan digital distruption. Sebab, digitalisasi akan berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari, mulai dari kesehatan hingga pendidikan akan terdisrupsi digital.
"Jadi, tren kalau mau berinvestasi apa pun yang kita invest harus ada link-nya dengan teknologi digital," ujarnya.
Kedua, investasi terhadap healthcare dan life science. Menurutnya, tren investasi di sektor kesehatan ini sedang booming sekarang. Menurutnya, hidup lebih sehat dan menjaga kesehatan dari segi promotif-preventif bukan dari rehabilitatif-kuratif merupakan salah satu hal penting.
Ketiga, investasi terhadap alternative energy atau biasa disebut dengan energi baru terbarukan dan clean technology. Menurutnya, arah investasi akan berlanjut ke sektor tersebut di masa depan.
"Dari segi energi baru terbarukan dan energi ramah lingkungan, jadi itu tren ke depan akan ke sana, di mana kita akan melihat investasi besar-besaran dan negara untuk memastikan kita lebih memiliki environment yang lebih ramah," ucapnya.
Editor: Cahya Sumirat