Kapolri Ancam Pidanakan yang Coba Gagalkan Program Vaksinasi Nasional

JAKARTA, iNews.id - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengancam akan mempidanakan oknum-oknum yang coba untuk menggagalkan Program Baksinasi Covid-19 Nasional. Ancaman tersebut disampaikan saat acara Webinar Temu Nasional Relawan Jokowi 2021 bertema 'Vaksinasi Sukses Ekonomi Bangkit', Kamis (25/3/2021).

Menurutnya, Polri sudah melakukan berbagai upaya untuk mendukung lancarnya program vaksinasi di seluruh Indonesia. Jal tersebut merupakan bagian dari dukungan Polri baik melalui soft approach hingga hard approach.

Baca Juga

Resmikan Monumen M Jasin di Akpol, Ini Pesan Tegas Kapolri untuk Semua Anggota Polri

"Sekali lagi, Polri telah melakukan berbagai upaya mendukung program vaksinasi ini, baik soft maupun yang bersifat hard approach dengan menerapkan sanksi pidana ke warga yang lakukan pelanggaran terhadap kegiatan tersebut atau melakukan upaya-upaya gagalkan program vaksinasi," katanya.

Kapolri memaparkan, vaksinasi bertujuan untuk mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity. Dengan terwujudnya hal itu maka Indonesia bakal segera lepas dari pandemi Covid-19. 

Baca Juga

Curhat Warga ke Kapolri: Kami Senang Bisa Divaksin setelah Menunggu Setahun

Dia menekankan perlunya sinergi antara TNI, Polri dan seluruh lapisan elemen masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi tersebut.

Baca Juga

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Acungi Jempol Program Vaksinasi di Jateng

"Harapan kami dengan sinergi antara TNI, Polri, masyarakat dan seluruh stakeholder dapat mendukung pemerintah dalam wujudkan vaksinasi," katanya.

Dengan bersatunya seluruh unsur masyarakat, Sigit berharap Indonesia segera kembali normal dari segi kesehatan maupun perekonomian dalam skala nasional.

Baca Juga

Video Kapolri Luncurkan ETLE Harap Bisa Minimalisir Penyalahgunaan Wewenang

"Oleh karena itu, mari kami wujudkan vaksinasi sukses, ekononi bangkit menuju Indonesia maju. Mari kita satukan seluruh elemen dalam lawan Covid-19 sebagai musuh bersama," tutur Sigit.

Editor: Donald Karouw